Kamis, 18 Februari 2016

Bintang

malam semakin larut
aku masih mengharapkanmu
kuingin menatap senyummu
membelai wajah manismu

sayang jika belum lelap tidurmu
cobalah liat ke atas langit
temukan sebuah bintang
dan jadikan petunjuk hatimu
 
ceritakan padaku
bintang yang kau tunjuk
hingga jiwa ini tau
dan nanti ku akan pergi kesana

dalam bintang yang kau tunjuk
yang kau pilih
maka aku kan pergi kesana
tinggal dan mengawasimu

bila malam gelam
aku tak kan kehilangan arah
ku harap bintangmu berikan petunjuk

menjadi kompas hati ini

Asa yang tertinggal

Langit terasa runtuh malam ini
Panas semakin menggila
Angin tak berhembus
Membawa jiwa ini terbakar

Lembut wajahmu terbayang
Angkuh gayamu kurindukan
Manja rayumu kunanti
Hangat pelukanmu kuharapkan

Demi seluruh jiwa
Semua asa terbakar hebat
Kepala ini terasa pecah
Gejolak rasa menggebu

Sungguh kepenatan jiwa melanda
Mengusik seluruh sukma
Membangkitkan amarah tanpa sebab
Meremukkan seluruh hati

Keputusaasaan terus kulawan
Dengan janji yang membayangi
Memberi beban untuk selalu kuat
Bertahan demi pengharapan

Pengharapan mungkinkah berujung
Nirwana mungkinkah menjadi Esa
Hyang Widhi sebuah jawaban
Demi asa yang tertinggal

Surat

Kubaca suratmu satu persatu
Ada rasa rindu yang kurasa
Yang akhirnya bercampur kesedihan
Maafkan aku

Aku tak berdaya
Diri ini benar-benar lemah
Tak mampu berkelit dengan keadaan
Sungguh menyedihkan

Dalam diam aku menangis sepi
Remuk dada ini tak terperi
Terasa dihujani ribuan belati
Dan terpukul ribuan ton bebatuan

Nafas ini tersengal
Jemari ini gemetar
Kaki ini menjadi sangat lemah
Perut ini seperti mau keluar

Sungguh aku tak berdaya
Aku yang selalu terdiam
Kini tak mampu lagi bertahan
Meracau seperti kesetanan

Aku sangat menginginkanmu
Aku mau kau disampingku
Aku mau kau menemaniku

Tapi aku tak berdaya

Tersimpan di hati

Terbayang pertanyaanmu kala itu
Membuat aku melayang jauh ke negeri lampau
Selalu terbayang di mataku
Pemilihan kata-katamu

Kupendam pertanyaan ini
Sekian lama kusimpan untukmu
Kutahan di hati terdalam
Setiap jumpa denganmu

Hari ini aku bertanya padamu
Mungkin akan terjawab olehmu
Tapi kau marah
Mencoba mengingatkan pada kesalahanku

Ya... aku salah
Berlebihan terhadap perhatian
Aku sadar aku yang salah
Tidak mengapa memang kenyataan

Maaf jika aku bertanya
Hanya saja ingin kau tau
Maaf jika kuutarakan

Hanya saja harus tersampaikan

Penyu oh Penyu

Hei... Penyu..... sini kuajari kamu
Penyu.... Penyuuu belajarlah tentang dunia
Penyu cobalah melihat dunia
Penyu jangan bersembunyi di tempurungmu

Penyu.... jangan kau kira matahari itu panas
Penyu... matahari itu diperlukan dunia
Penyu... matahari itu menerangi dunia
Penyu.... matahari itu menghangatkan dunia

Penyu... jangan kira rembulan itu indah
Penyu.... rembulan itu juga bopeng
Penyu.... rembulan membuat laut meninggi dan merendah
Penyu.... rembulan itu tidak selalu sempurna

Penyu.... jangan kira bintang itu kecil
Penyu.... bintang iitu lebih besar dari yang terlihat
Penyu.... bintang itu juga panas
Penyu.... bintang itu sangatlah jauh

Penyu.... jangan kira air itu tenang
Penyu.... air itu juga membahayakan
Penyu... air itu juga menyakitkan
Penyu.... air itu juga tidak mengenakkan

Penyu.... ayolah jangan lamban
Penyu.... ayolah bergerak cepatlah
Penyu... liat di luar tempurungmu
Penyu... tersenyumlah

Kupastikan Bertahan

jika itu Dia aku belajar menahan
menerima semuanya
karena memang seharusnya
dan mungkin memang haknya

aku kan mencoba
tidak melakukan kesalahan kemarin
menerima semuanya
dan mengikhlaskan semuanya

tetapi itu dia.....
entahlah aku harus seperti apa
apa yang mesti aku katakan
menerima ataukah meski protes

ah... sudahlah
biarlah kuterima saja
mungkin harus tetap tersenyum
ya,,, harus tetap ceria

percayalah aku mencoba berusaha
menerima dan menyadari
mungkin seharusnya seperti itu
dan kupastikan bertahan

Sekali Lagi

sekali lagi aku lakukan kesalahan
sekali lagi rasa ingin tau ini menyiksa
sekali lagi rasa itu datang
sekali lagi terasa sangat perih


sekali lagi aku berusaha tersenyum
sekali lagi aku berusaha tertawa
sekali lagi harus menyadari
sekali lagi hanya seperti ini

sekali lagi harus lapang dada
sekali lagi harus menerima
sekali lagi harus menyadari
sekali lagi harus mengerti

sekali lagi tak bisa berbuat apa
sekali lagi hanya menerima
sekali lagi hanya boleh tau
sekali lagi hanya tau

sekali lagi kau bodoh penyu
sekali lagi kau egois penyu
sekali lagi kau pecundang penyu
sekali lagi kau menjengkelkan penyu

sekali lagi kau harus kuat penyu
sekali lagi kau harus mengerti penyu
sekali lagi kau harus sadar penyu
sekali lagi tersenyumlah penyu

penyu oh penyu
dasar penyu
ya sekali lagi

hahahahahaha

Bila nanti kau datang

07.10 aku tiba disini sendiri
duduk dan memandangi tempatmu
membayang dirimu tersenyum manis
dan tawarkan kopi untukku

hmmm ternyata belum saatnya
mungkin dalam perjalanan
hahahahahaha jadi seperti ini ya
tak apalah karena aku menantimu

bila nanti saatnya datang
aku ingin kau tersenyum manis
menyapaku seperti biasa
tuk damaikan hati dan jiwa ini

bila nanti kau datang
apa yang harus aku katakan
haruskah kupanggil namamu
atau bolehkah kupanggil sayang

"Selamat Pagi Sayang"
"Apa kabarmu sayang?"
"indahkah malam dan mimpimu?"
atau aku hanya akan terdiam membisu

melongo seperti sapi kekenyangan
hanya berpura pada kesibukan
melirikmu dari sudut kecil
mencoba mencuri dimana senyummu tersembunyi

Doa di Pagi hari

belum cukup mata ini terpejam
tapi rutinitas sudah memanggilku
tugas dan tanggung jawab ku memaksaku
tuk buka mata yang masih berat ini

beranjak aku dari pembaringan
kucoba kumpulkan tenaga tuk hari ini
dan wajahmu menemani
sentuhanmu tadi malam masi terasa

hangat dan merindukan
duduk tersenyum seorang diri
mengingat keindahan nirwana
ingin ku mengulang

selamat pagi kuucapkan
tuk dirimu yang disana
Semoga kau mendengar
desahan hati yang merindu



semoga pagi berikan semangat
tuk dirimu harapanku
ku harap yang terbaik
menyertaimu hari ini

doaku terucap dari hati
moga senyum hiasai harimu
tetap kuat tetap semangat
wanita bajaku