Selasa, 06 Maret 2018

Tentang amarah

Dulu saat aku terbiasa menahan amarah
Saat terbiasa sembunyikan perasaan
Selalu menuruti keinginan
Tanpa perhatikan keinginan sendiri
Rasanya begitu tertekan
Begitu sakit
Sangat sakit
Namun terlewatkan pula hidupku

Kini aku mencoba gambarkan semua
Tunjukkan semua
Agar semua orang tau perasaanku
Atau hanya sekedar bosan menutup diri
Membuka diri pada dunia luar
Menikmati terbukanya diri

Tapi tetap juga rasanya sakit
Tetap saja merasa sendiri
Malah manusia rasanya semakin bertopeng
Busuk bauk yang tak tampak

Kini di tengah panas terik
Aku merenung
Fikirkan semua sendiri
Apa sebenarnya mauku
Apa arah hidupku

Nelangsa di tengah keramaian
Sendiri dalam kerumunan
Terdiam merindu tanpa ujung
Pada kekasih yang tak kupeluk