Kamis, 04 Agustus 2016

Sang waktu berkuasa

Jika menyalahkan dunia
Mungkin semua percuma
Karena dunia berputar
Dia akan selalu adil
Setidaknya itu yang dikatakan orang pintar

Jika menyesali masa lalu
Semua tidak boleh terjadi
Karena waktu terus melaju
Tak mengenal lelah
Lalui jiwa-jiwa yang kosong
Itu kata sang kesawa

Jika mengenang kenangan
Semua akan melemahkan diri
Menghalau langkah tegap sang praja
Tak pantas menjadi panutana
Menjijikkan tuk di kagumi
Sebuah petuah dari tetua

Aku yang tak sanggup melakukannya
Sepantasnya menjadi sampah
Selayaknya tergilas waktu dan keadaan
Terperangkap dalam derita duniawi
Terkungkung pada harapan

Ya sudahlah ......
Aku syukuri
Aku terima
Aku berserah
Bukan karena menyerah


Gimana Donk?

Ahhh.... aku merindukanmu
Sungguh merindukanmu
Lantunan lagu kenangan
Sebotol teh dingin bertuliskan namamu
Dan kenangan indah kita

Berpadu dalam kecepatan
Susuri jalan yang tak berujung
Langkah kaki yang tak terarah
Desahan nafas yang tak terkedali

Teriakan kerinduan
Lantang dan bergema
Terik mentari hanya sentuhan hangat
Lepaskan semua di dada

Lemah jiwaku
Kecil nyaliku
Keras kepalaku
Jadikan semua lebih berat
Semakin berat aku merindumu

Ahhhh aku merindumu
Hayalku tlah terbang ke langit
Tapi kakiku tak terangkat
Bumi mengikatku kuat



Aku Padamu

Aku suka pada rambutmu yang tergerai
Aku suka pada aroma tubuhmu
Aku suka pada gaya bicaramu
Aku suka pada lirikan matamu
Aku suka pada gerak lincahmu
Aku suka padamu

Aku jatuh cinta pada sikap-sikapmu
Aku jatuh cinta pada gaya berfikirmu
Aku jatuh cinta pada semangatmu
Aku jatuh cinta pada kerasnya hatimu
Aku jatuh cinta padamu

Aku rindu perhatianmu
Aku rindu caramu menyayangiku
Aku rindu sentuhanmu
Aku rindu manjamu
Aku rindu padamu

Aku baper pada lagu  yang kau putar tadi pagi
Walau mungkin bukan untukku
Entahlah jantungku berdetak kencang
Tanganku bergetar tak terkendali
Ya.... mungkin aku baper

Love you Poo

Songong

Aku sudah tidak mengingatmu
Aku sudah tidak mengharapkanmu
Aku sudah tidak menunggumu
Aku sudah tidak menantimu
Aku sudah tidak mencintaimu
Aku sudah tidak menyayangimu
Aku sudah tidak mengejarmu
Aku sudah tidak hayalkanmu
Aku sudah tidak merindumu
Aku sudah tidak kangen padamu
Aku sudah tidak perduli padamu
Aku sudah tidak memperhatikanmu
Aku sudah tidak mencuri perhatianmu
Aku sudah tidak merayumu

Tapi hatiku menangis
Tapi jiwaku menyepi
Tapi hidupku mengila
Tapi sikapku menjadi kasar
Tapi perbuatanku menjadi jahat
Tapi pikiranku kosong

Tidak pantasSudah terlambat
Hanya diri sendiri
Hanya menyepi
Ya sudah begini