Minggu, 19 Juni 2016

Mimpiku

Kulepaskan lelah hati dan pikiranku
Dengan mencari mimpi
Kupejamkan mata ini
Kubiarkan kesadaranku pergi
Arungi samudra mimpi yang luas

Dalam lautan samudra mimpi
Kerasnya gelombang mengombang ambingkan sadarku
Mendorong kapal dalam kuatnya arus mimpi
Menenggelamkan sadar pada gelombang bawah
Aku bermimpi tentang kita

Kau hadir dalam mimpiku
Aku melihatmu dalam mimpiku
Aku terbaring lemah tak berdaya
Seorang teman kita yang berjambul duduk disampingku
Dan kau sedang di luar rumahku menyuapi anak kecil

Aku terbaring lemah di pembaringan
Tiba-tiba kau datang dan menyuapiku
Memaksa makanan itu masuk ke mulutku
Membukakan lauk terbungkus daun pisang untukmu
Dan memaksaku memakan itu

Aku menolak tak mau
Aku berusaha memuntahkannya
Tapi yang berjambul itu memaksaku
Mengguncang mulutku agar makanan itu masuk

Aku menangis sebisanya
Aku merintih keras
Tapi kau terus memaksa aku memakannya
Hingga kapal mimpi itu menabrak daratan
Buatku tersadar dari mimpi

Air mata masih membasahi pipiku
Kuusap dan termangu
Apa arti mimpiku
Mungkinkah kerinduan juga ada di hatimu?
Ataukah dusta lidah wisa telah meracuniku?
Entahlah, biarlah
Semoga bahagia bersamamu

Suaramu di telepon

Suara telepon itu berdering
Mengalun melodi sendu tentang kehilanganmu
Terlihat nama si tinggi kurus berkaca mata itu
Kupikir pasti ada masalah penting
Atau sekedar bertanya hal yang tak diketahuinya

Kujawab dan kusebut namanya
Namun suaramu terdengar disana
“halooo...... ini .......”
Sejenak aku terpaku
Jawabanmu ku jawab seadanya
Dan ku tahu kau buru-buru bertanya

Kusadari ku terpaksa bicara denganku
Kusadari banyak masalah disana
Di tempat yang seharusnya senior bertugas
Namun dia tidak hadir disana
Seperti yang seharusnya

Terpuruk aku pada keadaan
Terjatuh aku dan tak berdaya
Sungguh aku tak percaya harus mendengar suaramu
Dalam keadaan yang jauh berbeda

Dingin datar dan menyakitnya
Karena ku tau
Jika tidak terpaksa
Kau tak kan pernah bicara denganku
Kusadari itu