Kamis, 07 Juli 2016

Rinduku

Sudut sepi dunia ini menjadi kekasih tercintaku
Dia menemani hari-hariku yang pilu
Kala dunia menertawakanku
Saat dunia mengejekku
Sudut sepi ini selalu menghiburku

Kamu yang selalu dalam ingatanku
Selalu diam dan membisu
Membenamkanku dalam lumpur kerinduan
Menelan nafas dan kesadaranku
Melumpuhkan semua dengan bisumu

Kamu yang kini mengacuhkanku
Tak memperdulikan diri ini yang hancur
Membiarkanku dalam neraka siksa cinta
Berlalu pergi bersama angin yang berhembus
Melangkah menjauh tanpa kata

Kamu yang kini hadir dalam bayang maya
Datang dalam ilusi bayangan semu
Ahhh........... aku tak mampu mengusirnya
Dalam hatiku..... kamulah bidadariku
Yang membunuhku dengan bayang cintamu
Yang membungkamku dengan ilusi sayangmu

Mampukah kau sadari itu
Ya....... kuyakin kamu mengetahuinya
Seperti acuh dan berlalumu
Namun kamulah bidadariku

Aku merindukanmu

Mimpi Lagi

Hari ini kembali kuceritakan kembali tentang mimpiku, karena kurasa mimpi ini mungkin mengandung makna. Tapi entahlah, aku tidak mencoba mencari tau.

Langsung aja deh.... dalam mimpiku itu aku sedang ada di tempat parkir di suatu tempat. Seperti biasa, kamu adalah orang pertama yang kucari-cari, walaupun ga ketemu orangnya setidaknya dapat melihat motormu saja bagiku sudah sangat cukup.

Kemudian kamu datang dengan mengendarai motormu, tapi yang kamu kendarai bukan motor hitam matic itu, tapi si “bayu” si biru yang suka mogok kalau kena air hujan itu.

Aku sempat bertanya dalam hati, kenapa ya.... padahal hujan gerimis, karena pada saat itu sedang hujan gerimis, “dia bawa motor yang itu, motor maticnya kemana ya/”, tanyaku dalam hati.

Kuperhatikan kamu lagi dari jauh, dan sepertinya kamu juga memandangiku dari kejauhan. Pada saat itu kamu memakai jas hujan berwarna pink. “oh.... jadi dia ga mau jas hujan pemberianku”, keluhku lagi dalam hati.

Aku terus perhatikan kamu. Aku melihatmu melepas jas hujan pink itu, setelah lepas jas hujan itu, aku melihatmu pakai jaket berwarna pink, lagi-lagi aku mengeluh, “memang seh itu jaker berwarna pink, tapi bukan jaket pemberianku kan”.

Namun aku terus memperhatikan gerak-gerikmu dari jauh. Dan ternyata kamu kembali membuka jaket pink itu, dan mata dan hatiku tersentak, karena ketika kamu membuka jaket pink itu. Aku bisa melihatmu lagi memakai jaket pink pemberianku. Dalam hati aku gembira, sungguh gembira, kamu masih mau memakai pemberianku.

Tetapi dalam hati aku juga bertanya, “kenapa harus memakai jaket berlapis-lapis seperti itu, apakah dia sedang sakit? Atau ada maksud tertentu?”

Sampai kutulis tulisan ini, aku terus memikirkan mimpi itu. Kenapa seperti itu ya? Bermakna kah? Atau Cuma sekedar bunga tidur yang tak berarti apa pun?


Ya sudahlah......... tak mengapa. Semoga berbahagia sayang. Aku Cuma kangen kamu.