Minggu, 10 Juli 2016

Aku tergila-gila padamu

Kamu selalu menjadi inspirasiku
Membuat jemari ini tak berhenti menari
Bermain dengan tuts-tuts keyboard ini
Lahirkan barisan kata
Kalimat curahkan semua isi hatiku

Kadang ada kerinduan mendalam
Mungkin muncul keputusasaan
Terkadang ada rasa cemburu
Pengharapan yang selalu terjaga
Bercampur dalam adonan rima

Kamu selalu memberiku hayalan
Yang kuterbitkan bersama barisan puisi
Kutahu hanya barisan puisi yang kupunya
Untuk kasih sayang dan cintaku untukmu
Mungkin kan berakhir menjadi kenangan
Atau hanya menjadi kumpulan sampah tak berguna

Terbang tinggi di angkasa
Melangkah mencapai nirwana
Menembus awan yang berbaris rapi
Memberi hangat pada setiap mimpi
Terlantun pada setiap hembusan angin

Senyummu yang membuaiku
Tawamu yang meneduhkanmu
Gerakmu yang selalu kurindu
Rayumu yang selalu kudamba
Walau kini hanya menjadi mimpi
Namun selalu kuharapkan

Selalu kunantikan

Tentang hari ini

Pagi ini aku ingin bercerita tentang kebimbangan, kegundahan, entah bercampuer kekesalan tentang  acara hari ini.

Sebetulnya, tentang acara hari ini aku sudah persiapkan sebaik-baiknya. Tentang petugas pemandu acara sebenarnya sudah saya tugaskan temanmu yang tinggi kurus itu.

Entah kenapa si ketua *** harus kamu yang bertugas, sehingga teman kita yang senior itu tlpon kamu untuk bertugas. Saya tidak menyalahkan dia, mungkin dia juga ditekan disana. Dan aku pun tidak juga menyalahkan kamu, menerima tugas itu, tetapi yang membuat aku menjadi tidak nyaman, tidakkah sebelumnya salah satu dari kalian konfirmasi ke saya. Kenapa?

Pertama, tidakkah kalian bisa menjaga perasaan temanmu yang tinggi kurus itu, dia saya yang tugaskan, sampai dia datang pada saat gladi. Tidakkah kalian bisa memikirkan bagaimana perasaannya dia saat ini?

Cobalah perhatikan bagaimana kekecewaannya dia, lihat statusnya dia di Line. Betapa kekecewaannya dia, tapi mungkin dia bisa menyembunyikan perasaannya.

Kedua, kenapa kalian seperti bekerja tanpa kendali saya, okelah mungkin saya berbuat banyak kesalahan sama kalian, tapi saya selalu melindungi dan memikirkan kalian.

Banyak hal sudah saya korbankan untuk kalian, uang, tenaga, pikiran, rasa malu, apa lagi? Kalian seperti benar-benar tidak terkendali, kamu tau perasaan saya, bahkan dulu saya banyak cerita tentang ini ke kamu.

Ketiga, kenapa saya tugaskan teman kita yang tinggi kurus itu? Saya tau kamu yang diharapkan disana. Tetapi ini hari minggu, saya tau ini jadwal kamu bekerja di udara. Tidakkah kamu bisa mengerti itu? Saya selalu berusaha melindungi, memperhatikan kamu. Tetapi kenapa kamu seperti ini?

Keempat, saya mencoba memberikan semua teman-teman kesempatan untuk maju. Ini juga untuk kebaikan kalian di masa depan. Tidakkah salah satu dari kalian mengerti. Bukankah sudah jelas tulisan saya di tabel pembagian tugas. Untuk pengkaderan, kalau tidak dari sekarang kapan lagi.

Entahlah saya benar-benar merasa kecewa dengan kalian semua saat ini.

Oh ya..... sebenarnya pun hari ini saya ingin mendampingi kamu pada acara itu. Tetapi terlalu banyak mata dan mulut yang dulu menggunjingkan kita disana. Saya hanya berusaha memberi rasa nyaman ke kamu. Sehingga kamu tidak merasa tergangu lagi. Padahal rasa kangen saya ini benar-benar sudah tidak saya bisa tahan.

Sehingga dada ini terasa sesak, tubuh ini terasa pana, dan hanya kemarahan yang muncul dari diri ini.


Ya sudahlah........ selamat bertugas sayang.