Senin, 04 April 2016

Di Pagi Hari Aku Terlambat

Ke tempat itu dengan terburu
Kecepatan lari seperti hati
Terlambat .................
Bisik hati penuh cemas
Bila kewajiban terlewatkan percuma

Mencari ketenangan hati
Suaramu aku cari pengisi jiwa
Di seberang baik-baik saja
Ketenangan menjalar dalam nadi
Damai memeluk dalam kecemasan

Tunaikan kewajiban
Laksanakan tugas dengan mata berat
Air mengalir tanpa henti
Bukan sedih, terharu tetapi lelah
Kuselesaikan dengan sepenuh hati
Karena semangatku bangkitkanku

Semangatku ada dalam hati
Semangatku lahir dari suara
Semangatku berasal dari perhatian
Semangatku sedang kelelahan
Bersembunyi dalam peraduan

Tetap melangkah bersama teman
Bicara ngawur tanpa hati
Pikiran melayang pada harapan
Menjaga semangat tetap menyala
Pelita hati dalam gangguan

Kupastikan kujaga hati-hati
Tak kan kubiarkan terancam
Karna semangatku pun padam

Turuni Lembah

Terlelap setelah kelelahan semalam
Suara nyaring dari pria kurus tinggi bangunkanku
Pria yang selalu kugoda tuk perhatianmu
Setengah dalam mimpi kucoba rangkai kata
Agar tak terlupa esok pagi

Pagi dingin menusuk tulang
Kabut sutra basahi kepala
Langkah tertatih menahan kantuk
Menuruni lembah di pagi buta
Beriringin seperti semut mencari makan

Kembali menatap punggung
Gadis impian pembawa cahaya
Menuntun langkah ke tujuan
Menjaga belakang punggung seperti janji
Terangkai senyum bahagia

Mata terus memandang tak jemu
Langkah kaki serirama desah nafas
Perangi lelah hilangkan dingin
Keringat bercucuran basahi raga
Tak kusangka begitu cepat tiba di tujuan

Menatap wajah cantik di sudut mata
Berharap waktu kan berhenti
Memberi ruang lebih kebersamaan

Biarkan dahaga cintaku terhapuskan

Mari Kita Impaskan Para Dewa

Angin dingin berhembus
Meniup puncak berkabut
Tangan gemetaran
Kaki kedinginan
Sungguh pelukan dingin yang sempurna
 
Puja puji mulai terpanjatkan
Guyuran air suci mengalir di tubuh
Sejenak  doa terpanjatkan
Harapanku kabulkanlah
Ohhh dewa... dengarkanlah

Bahagia menyusup pada rongga dada
Bibir kelelahan tertarik
Stana Dewa jadi saksi
Permohonan tulus dalam hati
Terucap tegas dalam tiap doa

Duh..... para dewa
Berstanalah pada puncak kahyangan
Kan kupuja sesuai keinginanmu
Laksanakan sesuai perintahmu
Namun ya para Dewa
Bisakah kau kabulkan harapanku
Maka impas semua aku dan MU para Dewa

Saat ke Puncak

Malam menyapu dunia
Berikan gelap pada langit
Kerlip bintang menghiasi dunia
Rembulan malu malu berikan sinarnya
Kala dua hati mendaki puncak

Nafas tersengal kelelahan
Kaki gemetaran menginjak bumi
Suara alam bersautan
Angin dingin membelai pepohonan
Indah sungguh indah pemandangan

Bergetar tangan ini menggemgam lenganmu
Nafasmu memburu nyaring
Ketakutan tersembunyi dalam canda
Ribuan doa  terpanjatkan
Bantu  jaga dia ke pucak


Senyum manismu hilangkan lelah
Dahaga pun tak terasa
Menatap punggungmu seksama
Hingga larut tak terasa
Hantarkan hati dan jiwa pada ujung bukit


Malam yang damai
Perjalanan yang indah
Bahagia bersamamu
Dalam hati berbisik

Kan kuperjuangkan harapanku