Jumat, 23 Desember 2016

Entah kini siapa aku

Kadang kita selalu berusaha memenuhi keingian semua orang
Menjadi penurut, berbakti, sukses seperti keinginan orang tua kita
Menjadi panutan, baik hati, selalu memberi seperti yang diharapkan orang di sekeliling kita
Menjadi orang yang mau menurut, setia, mencintai, dibanggakan seperti pasangan kita
Menjadi loyal, pekerja keras, tak banyak mengeluh seperti keinginan atasan kita
Bahkan karena itu semua ................
Kita melupakan siapa diri kita
Apa yang kita mau
Melupakan impian yang sangat diharapkan

Menjadi orang lain
Menjadi sempurna demi orang lain
Untuk apa sebenarnya? .................
Pengakuan, ketertarikan, kesetiaan, kekuasaan, kekayaan
Itukah tujuan dari semuanya?
Ataukah kita sebenarnya sudah melupakan sesuatu yang lebih penting dari dalam diri kita
Rasa nyaman, saling peduli, saling mengerti, dan alasan untuk tetap bertahan hidup

Sebagian dari kita mungkin tlah terkena gangguan hayalan
Hingga kita selalu merasa dihantui
Merasakan ketakutan pada bayangan sendiri
Menjadi orang lain yang kita harapkan
Melupakan identitas yang melekat pada diri kita

Bahkan aku sendiri pun mungkin sudah sakit
Rasa nyaman yang kukejar
Rasa ........ yang kupendam akhirnya keluar semua
Melupakan siapa aku sebenarnya
Mengabaikan semua hal yang sudah ada bersamaku
Hanya perduli pada semesta yang tak mungkin dapat kugapai

Kini walau kusadari itu
Kukira aku tak akan sembuh dengan mudah
Saat ini aku hanya bisa berbuat sekuat tenagaku
Semaksimal yang mampu aku lakukan
Aku akan berusaha untuk tidak menyakiti perasaanmu, dia, dan mereka
Biarlah semua kupendam sendiri
Kurasakan sakit ini sendiri
Menelan amarah ini dalam-dalam
Membiarkan memakan seluruh tubuh ini

Akan kutepati semua janjiku
Melakukan semua tanpa kutanya lagi
Berbuat sekuatnya tanpa meragukan lagi
Melepaskan semua tanpa berusaha lagi
Untuk kebaikan semua
Karena aku lelah
Sungguh lelah
Tapi aku tetap mencintaimu


Malam Sahabatku

Hadirmu yang menemaniku
Memelukku erat dengan dinginmu
Walau kadang panas menguasai
Menutup pandangku dengan gelapku
Aman dengan angkuhmu
Nyaman oleh semua sepimu
Terlelap dengan merdu suaramu

Saat mimpi menggangguku
Bawakan cerita tentang cemburu
Membumbungkan rindu di atas semua rasa
Hadirkan bayangnya di pelupuk mata
Bisikkan kabarnya di gendang telinga
Memaksaku membuka mata
Walau kantuk masih mengekangku

Kau menemaniku tanpa ragu
Mengelus dadaku hilangkan gundahku
Hadirmu selalu ada untukku
Walau curhatku yang selalu membebanimu
Kau tak pernah menolak paksaku
Tak pernah bosan mendengar celotehku
Selalu sabar mendengar ceritaku

Walau tak pernah bisa menjawabku
Tak pernah menemani dalam gelas-gelasku
Bersama indahnya kerlingan matamu
Teduh sapamu tanpa suara
Kutemukan damai lepaskan beban
Tanpa cakap namun kita tersenyum
Temukan damai dengan cara kita

Terima kasih sahabatku