Rabu, 29 Juni 2016

Tentang Cinta

Malam mulai gantikan siang
Bulan beranjak gantikan mentari
Ayam-ayam mulai menaiki pohon
Suara jangkrik mulai bersautan
Gelap menyelimuti bhuwana

Tapi hatiku tak beranjak
Tak mau berpaling
Tetap menanti kesempatan
Menunggu hingga lelah tak terasa
Cintaku yang tak berbalas

Malam mulai menjemput
Para jiwa yang lelah mulai menata istirahat
Tubuh-tubuh makhluk mulai terkulai
Menata diri menjemput pagi
Mengisi tenaga arungi esok

Tapi hatiku tak bergeming
Tetap tak lelah menunggu
Takdir yang tak pasti
Hari esok yang tak terduga
Hanya cintaku yang bertahan

Kutahu ini setipis sutra
Kutahu ini normal adanya
Tapi kutahu ini tak berdusta
Tapi kutahu ini tak salah
Karena aku tetap mencintaimu 

Kemarin

Heiiii kamu yang seakan jadi musuhku
Padahal kita pernah arungi kebahagiaan bersama
Entah kenapa ya..... sampai sekarang aku tak tau dengan jelas apa yang menjadi permusuhan kita.

Sudahlah biar menjadi rahasiamu saja. Mungkin suatu saat kamu mau bercerita.
Oh ya.......... kemarin waktu perjalanan ke ibu kota, sebenarnya kita berpapasan di jalan.

Tapi aku hanya bisa melihatmu tidur terlelap di sebelah sopir teman kita itu.
Entahlah sengaja atau tidak, aku pun tak tau apa kamu itu benar-benar tertidur atau sengaja tertidur agar tak melihatku.

Oh... ya.... padahal aku sengaja buka jendela mobil, agar kita bisa saling bertatap mata nanti, agar kamu bisa melihatku memakai kaca mata pemberianmu.

Karena sampai saat ini kamu masih tersimpan di hatiku, masih menjadi impian terindahku.

Ya sudahlah,,,,, sudah menjadi cerita sekarang. Entah akan menjadi apa di masa depan biarlah sang waktu yang akan menjawabnya.


Aku akan terus menulis di blog ini. Dan terus berharap kamu masih membaca blog ini. Dan sengaja aku terus menulis agar kamu tau sebesar apa perasaanku padamu. Dan aku tidak pernah berfikir untuk sekedar pemainan atau mencari hiburan. Salam sayang untukmu

Pagi yang dingin

Pagi yang dingin menyambutku
Mengingatkanku pada gerimis tadi malam di ibu kota
Kenangan itu kembali teringat
Tangga naga dan jalan gelap
Jadi saksi bisu kisah kita

Pagi yang dingin menyambutku
Mengingatkanku pada hangatnya pelukmu
Pada lembutnya ciummu
Dan pada teduh rayumu

Pagi yang dingin menyambutku
Mengingatkanku pada dirimu
Kini tlah menjadi milik pria lain
Yang berhak atas masa depanmu

Pagi yang dingin menyambutku
Mengingatkanku pada malam
Saat aku mengikuti punggungmu
Menatapmu dari kegelapan

Sebuah cerita kita berdua
Tersimpan di hati terdalam
Terukir indah di hati
Terikat kuat pada langkah kita di masa depan