Senin, 12 Desember 2016

Sajak Merah ku

Disana di merah menjadi balutan utama
Menjadi warna utama di tiap sudutnya
Bersama hembusan dingin menguasai semesta
Tetes hujan yang membasahi bumi
Mengenang kebersamaan yang tak terlupakan

Hari ini dalam kibaran merah
Terbayang semua tentang kita
Saat beban tubuh melebihi kepatutan
Yang tak mungkin terulang
Atas semua kebodohan
Karena segala kebutaan
Terlena.........
Terlanjur terlewatkan

Ceriamu, senyummu yang ku kejar
Melupakanku dari semua gundah
Melupakan dari semua beban
Yang kini tinggal kenangan
Tak mungkin kulihat lagi untukku

Basah badanku siang ini
Menggigil jiwaku dalam hayalan
Inginkan dirimu disisiku
Mimpiku yang tak mungkin terwujud
Membumbung tinggi dalam hayal tinggi

Banyak yang terdengar
Dalam riuhnya keangkuhan manusia
Namun telingaku hanya mendengar rintik hujan
Yang selalu hadirkan bayangmu
Dalam tetes hujan di barisan pelangi

Kini aku yang tlah menghadirkan sedih untukmu
Hadirkan ketakukan dalam hari-harimu
Hanya menatapmu dari kejauhan
Meraih bayangmu yang tak kusentuh
Hayalkan hadirmu dalam mimpi semu