Minggu, 30 April 2017

Suatu Malam

Indah kelip lampu di atas kepala
Sebarkan bayangan pada tapak bumi
Terpaku langkah tanpa gerak
Dalam riuhnya lamunan
Kemana lagi kubawa rindunya asa

Lalu lalang pencari makan
Sisakan nafas yang mengepul
Berlomba dalam teriakan sang waktu
Cepat pulang cepat istirahat
Agar tak terlewatkan indahnya mimpi
Hingga lembutnya kapuk cepat terengkuh
Sisakan tenaga tuk esok yang melelahkan

Dalam gelap yang tak bersahabat
Puluhan mata yang bertanya mengapa
Dingin yang mengusir raga
Berlindung dari hilangnya si mata kilat
Karena rindu berani itu menjadi nyata

Bila kapan sampai begini
Hilangkan semua mimpi
Gantikan harap jadi nyata
Memeluk gunung yang tak tergapai

Putus sudah semua asa
Namun serat benang mengikat kuat
Goresan pisau waktu tak sanggup putuskan
Menikmati siksa menjadi pilihan
Karena mati muda terikat janji
Mungkin takdir yang menuliskan
Hingga habis semua tulang di raga