Jumat, 26 Februari 2016

Jangan Tanya

jangan pertanyakan lagi sayang
kenapa aku mencintaimu
kenapa aku menggilaimu
kenapa aku menginginkanmu

tak akan kuulang jawabannya
semua sudah kuutarakan berkali-kali
rasa ini sungguh tak dusta
aku sungguh sadar akan perasaan ini

percayalah aku sungguh-sungguh
aku menyukai semua hal tentang dirimu
aku mencintai seluruh bagian hidupmu
aku menyayangi seluruh hal dalam hidupmu

sayang  aku mencintaimu
tanpa alasan yang harus ada
tanpa sebab yang harus dibuat
rasa ini hadir dari hati terdalam

seperti sajak terdahulu
lakukanlah sesuai pemikiran dan emosimu
karena apa dan bagaimana pun
aku kan tetap menyayangimu

jika nati tersenyumlah sayang
tertawalah di depanku
maka hatiku kan damai
bahagiamu adalah tujuanku kini

aku sayang kamu

Aku Malam Ini

sayang selamat malam
sedang apa dirimu?
kau tau tidak
malam ini aku sungguh merindukanmu

ingin rasanya berjumpa denganmu malam ini
ingin rasanya memelukmu malam ini
tapi harus kutahan rasa ini
jika air mata ini tak ingin mengalir lagi

sayang aku sangat mencintai kamu
aku menemukan dunia pada dirimu
biarkanlah aku tetap mencintaimu
walau dalam bayang-bayang

tak usah khawatirkan aku
jangan perdulikan aku
tetaplah ke depan
karena aku memandangmu dari sini

aku mencintaimu sayang
aku tetap akan seperti ini
kan kulakukan semua yang buatmu bahagia

hingga tak ada beban di hatimu

Ceritaku usai tidur siang

Shampoo ku sayang dapat nelpon ga? Tadi waktu tertidu aku mendengar suaramu.
Oh ya sebenarnya setelah chat tadi sebenarnya tadi pengen mengakhiri hidup ini dengan minuman. Tetapi kamu mengingatkan ku pada janji yang telah kubuat setelah keputusan yang kamu ambil.

Kutaruh kembali minuman itu. Kemudian aku beranjang tidur. Oh ya, temanmu yang tinggi itu bawakan aku makanan dan minuman karena aku memesannya seh ke dia. Setelah makan dan minum pesanan ku. Ku coba memejamkan mata untuk tertidur. Dan berhasil ......

Ternyata dalam tidur singkat itu aku bermimpi. Begini ceritanya :
Dalam mimpi aku sedang berbaring gelisah. tanpa bisa aku melawan ceritanya tubuh ini tidak terkendali hingga kepala ini masuk ke belakang lemari pakaian di depan TV. Tetapi badanku tidak bisa masuk karena ga cukup.

Rasanya sakit sekali. Tapi aku Cuma bisa menahan dan berfikir oooo mungkin aku sedang sekarat. Mungkin kematian sedang menjemputku. Aku berusaha menahan sekuat mungkin. Dan ketika aku mulai menyerah dan menerima tiba – tiba dalam mimpi itu aku mendengar suaramu “

“Penyu..... sayang” “Penyu..... sayang”  “Penyu..... sayang” panggilmu. Aku hanya bisa terdiam tidanya menyahut. Lalu kamu tiba di ruang itu. Melihatku dalam keadaan seperti itu, kamu langsung menarik kedua kakiku dan kemudian memelukmu.

“Penyu kenapa kamu seperti ini”
Katamu merajuk sambil memelukku. Aku hanya bisa diam dan tersenyum.
Kemudian aku tersadar dari mimpi.

Seandainya saja aku bisa bercerita langsung kepadamu. Lewat telpon maka aku akan mengucapkan terima kasih padamu dan katakan aku sayang kamu lalu aku akan berkata “MUAH”

Seandainya aku bisa bercerita langsung kepadamu. Dengan bertemu langsung aku akan segera memelukmu, mengucapkan terima kasih dan mencium bibirmu.


Aku sayang kamu aku ingin memiliki dunia mimpimu. Kubuat ini saat kamu sedang belajar dan aku sedang di rumah 

keputusanmu

Keputusan lahir dari pikiran
Pikiran itu tidak akan menolak keinginan
Keinginan adalah rasa yang terpendam
Begitu rapi dalam hati

Keinginanmu tuk berpisah
Kuhargai sebagai penghormatan atas kasih syang
Setidaknya 2 windu aku merasa bahagia
Sungguh merasa bahagia

Jangan rubah keputusanmu
Hanya karena kerasnya jiwa dan sifat ini
Karena kekhawatian akan jiwaku
Itu membuatku semakin kecewa

Usahlah berfikir tentang hidupku
Kehidupanku yang tak sesuai keinginanku
Selalu seperti itu
Dan mungkin tetap seperti itu

Kamu yang selalu kusayang
Memberikan dunia mimpi kepadu
Ingin rasanya hidup terus dalam dunia mu
Tanpa harus terbangun lagi

Kenikmatan Rasa Sakit

Kau cium aku sebelum pergi
Sambil bisikkan berbagai pesanmu
Aku hanya diam dan diam
Tak kurasa lagi jiwa dalam diri

“Ikhlaskan aku bersamanya”
“baik-baiklah disana”
“berbahagialah disana”
Hanya itu yang aku dengar

Diam cara terbaik yang bisa aku lakukan
Kerinduanku yang begitu besar
Padam oleh kesungguhan hatimu
Tanpa bisa ku merubahnya

Memandangmu melangkah pergi
Sungguh sangat menyakitkan
Berat kurasakan
Tapi harus aku lepaskan

Genggaman tanganku
Tak mampu menahamu
Walau tangis harus mengalir
Kan ku biarkan sebagai kenikmatan sakit

Biarlah

Semalam dengan berbagai perasaan di dada
Marah, sedih, kecewa, kangen
Aku menemuimu di tempat biasa
Tempat aku selalu menemuimu

Saat itu aku hanya ingin mendengar
Kata dari kamu yang akan membuatku tersenyum
“maaf aku kan mendampingimu lagi”
Dan ternyata hanya mimpi

Ku tau itu hal yang tak mungkin
Dengan alasanmu
Yang sungguh benar kebagai norma dewa
Dan tak mungkin kebenaran sejati

Saat menciummu hanya menahanmu
Bukan karena keinginan
Hingga kamu tak akan pergi
Namun ternyata tak berguna

Keputusan tinggal keputusan
Yang harus dihadapi
Walau berurai tangis
Biarlah kan seperti apa

Keputusanku setelah Keputusanmu

Bacalah baik-baik dan mengertilah kenapa aku harus seperti ini, setelah keputusanmu lama aku merenung dan berfikir. sepertinya selain yang di borneo memang tidak ada yang mau mengerti, melindungi, dan mendampingi saya. andai dia seorang perempuan aku pasti mengejar dan menjadikan dia pendamping hidup. baiklah kuambil keputusan seperti ini :

Pertama, aku terima keputusanmu, kalau kamu memang sudah tidak mau mendampingi saya seperti 2 (dua) bulan yang membahagiakan dan menahanku dari kematian maka aku terima serta tidak berusaha untuk merubahnya

Kedua, apapun yang terjadi percayalah aku tetap menyayangi dan mencintaimu karena hampir 6 tahun aku menyimpannya dalam-dalam di dasar hati. kini setelah kamu tau dan kamu pergi aku pun tidak kehilangan rasa itu.

Ketiga, ijinkan aku tetap memperhatikanmu, menyanyangimu dengan cara saya selayaknya saya memperhatikan calon dan pendamping hidup

Keempat, mengenai keinginanmu agar aku tidak kembali mengambil jalan pintas untuk mendapatkan kematian, aku akan melaksanakannya karena aku ingin menunjukkan bahwa aku sayang padamu


Kelima, aku benar-benar kehilangan kepercayaan pdamu, kamu yang saya anggap sebagai orang kedua setelah borneo ternyata bersikap sama dengan yang lain. datang dan pergi sesuka hati. walaupun aku tahu alasanmu mengambil keputusan itu. dan aku BOSAN mendengarnya


Ketujuh, karena kamu sudah menyakiti saya dengan sangat sempurna, maka janjiku untuk tidak menyakiti diri tidak dapat aku lakukan. maka tiap hari goresan akan ada yang menemani sampai aku merasan bosan dan tidak tahan


Kepercayaanku

aku tak mau lagi percaya dunia
kau yang kuharapkan
kau yang kuberikan lagi kepercayaan
ternyata sama seperti yang lain

datang beegitu saja
membawa harapan dan kepercayaan
tapi dengan mudahnya pergi
meninggalkan semua tanpa sesal

kau tau kamu orang kedua
yang kuberikan kepercayaan
hanya saja kutambahkan sayang dan cintaku
kupercayai akan mendampingiku
walau ku tahu hanya sementara

aku mengerti dengan semua perkataanmu
mengerti dengan semua alibimu
paham dengan semua alasanmu
dan jalan keputusan yang kau ambil

tapi caramu bagaikan sebuah planing sempurna
perencanaan yang terencana baik
memberikan ku waktu terbang setinggi-tingginya
lalu jatuhkan pada saat bersamaan

aku yang datang dengan senyum
membawa berbagai harapan
harus mau mengerti alasanmu begitu saja
logika berfikir dari mana harus kuambil


Surat mu

katanya judulnya Aku Karena Aku :

Hri nie qmulai dg mata yg msh bengkak akbat sisa nangis semalam. Msh teringat teriakan emosimu, tangisanmu dlm mobil yg kau kendarai, kenekakatanmu ingin mengakhiri hidup. Aku harus bgaimana lgi sayang?? Aku yg jg sudah memiliki dambaan hati dan kamu yg sudh memiliki keterikatan jalinan perkawinan dan 2 keturunan biologismu. 
Aku yg sudh mengesampingkan keinginanku utk bersmamu krn posisi kita yg tk sama. Krn harapanku yg tk ingin sebab akibat itu kmbli terulang hingga membuatmu hancur.
Aku...karena aku yg memberikan jalan harapan itu tp karna aku jg yg tega memutuskannya. Ku tau kaupun menangis lwt kata2 blogspotmu. Ku tau kaupun tk mau twu tntng keputusanku. Ku tau kaupun yg pasti akan jd pahlwanku ketika spot jantung itu jd nyata. Ku tau kaupun pasti akan sakiti apa yg kau ingin sakiti. Tapi...ku mohon jangan lakukan itu lagi. Ku mohon
Melihat luka di tanganmu yg tk mampu ku obati. Melihat raut wajahmu yg tk mampu lagi ku sentuh. Dan melht matamu yg tk mampu lagi ku tatap. Sungguh ini krn salahku. Aku yg hrus tega dibalik sikap angkuhku, dblik sikap sombongku yg sudh berhsil kau runtuhkan. Akulah yg menberikanmu peluang itu hingga jd sperti ini.
Tapi..apa qjg slah bila ingin menyelamatkanmu lwt rasa tega yg q miliki? Apa qjg slah bila ingin ku kembalikan jarum jam yg salah arah?
Apa ku jg slah bila inginkan sesuatu yg sudh dluan kau dapatkan bersama dia pendamping hidupmu?? Salah??
Yaa..hrusx kepulanganmu qsmbut dg senyum, tawa, dan guyonan. Ushamu ketika disana yg berthan hidup dr terpaan angin dan usahamu yg sllu menghubungiku walau hrus bolak balik meninggalkan kelas hrus ku balas dg cara sprti nie.
Teriakanmu itu buat ku takut,, buatku gemeteran saat mendengarkannya. Ku biarkan kata2 kenyatmu keluar bebas walau telingaku berdegung. Aku sayang kamu penyu manjaku. Dan aku tidak membual. Dan aku tidak ada keneh sama skli untuk kembali dg J ataupun menerima D. Janganlah kamu menilaiku serendah itu sayang. Aku dan kamu tau apa sebabnya dan apa alasannya. Iklaskanlah aku dengannya dan akupun akan demikian juga. Hiduplah bahagia denganya dan meraka dan akupun kelak akan melewatinya. Aku sangat menyanjungmu tinggi hingga di ubun2. Akupun sangat merindukanmu sayang. Maafkan aku yg tak mampu lagi bertahan. Sungguh di setiap doaku ku inginkan kau jg bahgia dg sgla yg tlh kau mliki. Maki dan teriaklah padaku saat kau menginkannya penyuku yang manja jika dg itu bs membuatmu tk lgi menyakiti diri lagi. Semoga esok ku masih diijinkan melihatmu kembali sprti dlu lagi. Kemanapun ku pergi melangkah dan dimanapun kamu berada walau nanti tk dpt berhadapan lagi tapi...Kau msh tetap akan ada bersamaku diubun2 ini sayang.