Kamis, 14 Juli 2016

Cuma Bisa

Kau datang bersama terbitnya sang mentari
Hangat pelukmu sehangat fajar
Memberi semangat baru pada kelelahan
Lembut ciummu selembut embun
Membasahi dedaunan dan rerumputan
Berikan kesejukan pada pagi

Kamu pergi bersama teriknya mentari
Panasnya ucapmu sepanas sang surya
Membakar hati dan jiwaku
Bujuk rayuku tuk menahanmu
Tak mampu membendung kuatnya inginmu
Bagai sengat mentari tanpa tabir

Kini aku hanya bisa berharap
Lembutnya sinar rembulan
Indahnya kerlip bintang-bintang
Sunyi dan keindahan malam
Kan membawamu kembali
Bersama semua tentangmu
Pelukmu, ciummu, sayangmu, dan perhatianmu

Aku hanya bisa berharap
Hanya bisa bermimpi
Menunggu dan terus menunggu
Menanti dan terus menanti
Hingga batas waktuku
Hingga batas masaku

Aku Cuma bisa seperti itu

Dengarkan lagu ini

Dengarkanlah lagu ini
Resapilah liriknya
Bukan terlahir karyaku
Tapi cerminkan perasaanku
Mewakili yang ada dalam hati ini

Ya ..... seperti itu
Tergambarkan dari lirik lagu itu
Aku terlanjur mencintaimu
Sudah terpatri kuat dalam jiwa
Buatku kini menderita

Bunga-bunga di dalam dada ini
Terlanjur bermekaran dengan indah
Semerbak mewangi memenuhi bumi
Terkapar jiwaku dalam taman itu
Bangkit segan terlentang lelah

Kusadari kini
Aku tlah ikarkan semua
Tanamkan dalam jiwaku
Kini aku hanya bisa berharap
Menanti keajaiban
Selayaknya kamu hadir dengan keajaiban
Dan pergi pun dengan kejaiban

Aku hanya bisa diam
Menanti dalam semu
Berharap tanpa menunggu
Menanti tanpa keharusan

Aku mencintaimu