Selasa, 25 Oktober 2016

Mendamaikan Hati

Kenangan ini menari-nari di kepalaku
Ada rasa rindu yang menggelora
Rasa kehilangan yang tak terungkapkan
Penyesalan memberimu masalah
Menyeruak di sela-selanya

Seharian aku tak melupakanmu
Sedetik pun aku tak sanggup menghapus wajahmu
Seakan terukir jelas di mataku
Melekat tak terhapus oleh lelah

Entah apa yang di hatiku ini
Kuakui salahku padamu
Tak memikirkan perasaanmu
Melupakan semua batasan antara kita
Mengabaikan semua keterikatan yang ada

Namun kadang kuingin mendebat
Salahkah aku mengungkapkan semua?
Berlebihan kah bila kuperjuangkan?
Ketika kumerasa tanganmu menyambut
Walau tiba-tiba kau hempaskan

Mungkin aku yang tak sanggup menyadari
Mungkin kamu yang lebih pintar memahami
Tentang semua keadaan
Pada semua batasan
Untuk segala keterikatan

Ah.... ini seperti bilah mata koin
Bila tidak kamu yang menyakitiku
Mungkin aku yang akan menyakitimu
Hanya waktu yang bisa menjawab semua
Kadang semuanya terasa kejam
Namun memang seperti itu
Selalu akan seperti itu

Karena semua kuasa sang waktu

Aku sudah Gila

Mungkin aku sudah gila
Ya.... kini benar-benar gila
Serasa aku menjauh dari diriku sendiri
Keinginanku tak sejalan dengan perbuatanku
Yang kulakukan seperti bukan atas pemikiranku
Hanya emosi sesaat yang sering bermunculan

Sudah gila
Aku sudah tak waras
Logika manusia normal mungkin tak seperti ini
Serasa hanya bergerak sendiri
Walau hati nurani tak berkata itu
Tak wajar prilaku seperti ini

Aku tak mampu menjadi contoh
Tak sanggup menjadi tauladan
Kegilaanku yang melalui batas
Kehidupanku yang tak dapat kukendalikan lagi
Serasa jauh dari jalan lurus yang kutempuh

Apa yang kualami ini?
Ketenangan apa yang aku cari?
Loba kah aku sebagai manusia?
Nampaknya kehidupan telah memakanku
Kini pikiranku sungguh tak wajar

Aku tak pantas untuk siapa pun
Aku tak pantas mendapat sayang dari siapa pun
Aku tak pantas mendapat perhatian dari siapa pun
Karena aku sudah gila

Kemana hati nuraniku?
Terlalu tenggelamkah dia dalam kesedihan
Kemana diriku yang dulu?
Terlalu asikkah bermain pada kehidupan
Ataukah aku terlalu mengikuti arus?
Termakan oleh rasa mengalah itu?

Hingga kini batinku tak sanggup lagi
Saat pikiranku mulai lelah
Aku kini terkapar dalam panas kehidupan
Kini aku hanya orang gila

Mungkinkah sebaiknya aku sendiri?
Benar-benar sendiri
Menjauh dari semua bentuk kehidupan
Karena aku tak pantas berada di mana pun