Selasa, 28 Agustus 2018

Aku mabuk

Mabuk berat
Ini di tanah asal usulku
Beralas pasir
Beratap bintang
Aku membacakannya untukmu
Sayang aku merindu

Biar bersama pasir lautan
Bersama hempasan ombak
Kulabuhkan semua pada karma
Derita tanpa ujung
Topeng sandiwara

Mabuk berat
Alkohol yang membebani
Ditambah rindu yang menyiksa
Entah apa laut sanggup menerima
Curhay rindu terlarangku

Entah apa di pikiranku

Kau sapa juga tidak
Berkabar juga tidak
Tersenyum apalagi
Pun menatap mata
Seolah hina diriku
Buruk lebih buruk
Dari seonggok sampah
Dari segumpal kotoran

Segitu bencinya kah dirimu
Sehina itukah dirimu
Namun tetap saja aku menunggu
Tetap saja berharap
Selalu saja merindu

Mungkin tak kan mengganggu
Tak kan sanggup memiliki
Namun disini
Aku mencintaimu
Menyayangimu
Dari dalam lubuk hatiku