Minggu, 26 Juni 2016

Hatiku Tertinggal

Wahai dunia.........
Hatiku tertinggal di senyumnya
Yang buatku terlena
Melupakan pijakanku
Terbang ke langit ketujuh

Wahai dunia ..............
Hatiku tertinggal di peluknya
yang  menghangatkan hariku
menentramkan jiwaku
meredakan amarahku
menenangkan tangisku

wahai dunia.................
hatiku tertinggal pada rayunya
yang melambungkan hayalku
merasuki tiap mimpiku
memberikan warna pada hari-hariku

kutahu duniaku dan dunianya berbeda
jalan pun mungkin tak kan bertemu
tapi sungguh rasa ini tak berubah
tetap mengharapkannya
kan ada disisiku hingga akhir waktu

kusimpan dalam hatiku
kupendam dalam jiwaku
biarlah terhalang dunia
biarlah berbatas pagar tinggi
tapi hati ini tak kan berubah
karena hati ini telah tertinggal disana

pada satu karena aku satu

Mimpi lagi

Aku tak tau kamu masih membaca blog ini atau tidak.
Kini aku hanya menulis hanya untuk puaskan rasa rinduku sambil terus berharap kamu membaca tulisan-tulisanku.
Berharap kamu tau isi hatiku yang sebenarnya, walau dalam tiap perjumpaan kini aku berusaha mengacuhkanmu.
Tak kan mau untuk berbicara ataupun menyapa dirimu seperti saran teman-teman.

Entah mengapa aku hanya merasa kamu juga sudah tidak memperdulikanku. Bahkan sebagaimana layaknya atasan dan bawahan, kini kamu pun tidak pernah mau untuk melaksanakan perintahku. Tapi sungguh aku tidak apa-apa karena apa pun buatmu nyaman silakan lakukanlah.

Mungkin aku sudah mulai gila. Ketika tidur siang tadi pun, setelah lelahku, dan berusaha menghilangkan semua kekacauan dalam pikiranku, aku mencoba lari dengan tidur di lantai yang dingin.

Aku berhasil tidur, namun lagi-lagi kamu hadir dalam mimpiku, kini kamu hadir dalam mimpiku dengan suasana sedang bekerja di kantor.

Dalam mimpiku tadi, aku memimpikan diriku tertidur di kantor, begitu aku bangun tidur kantor kosong tidak ada orang. Disana hanya ada teman kita yang sedang cuti itu. Aku bertanya-tanya kemana dirimu pergi. Kucari dalam tiap ruangan tetapi tetap tak kutemukan kamu. Bahkan aku mencari motormu ke tempat parkir, namun aku tak bisa menemukannya

Akhirnya kuberanikan diri bertanya pada teman kita yang sedang cuti itu. “Dia kemana? Tanyaku pada teman kita itu. Dia menjawab “ooo dia lagi pergi ke kost temannya” jawabnya.

Aku hanya diam dan bertanya pada diriku sendiri. “mengapa dia pergi ke kost temannya? Temanya siapa? Cowok atau cewek?”

Ketika berkutat dengan berbagai pertanyaan itu, aku langsung terbangun. Ingin aku bercerita langsung padamu, tetapi kusadari itu tak mungkin, karena pasti kamu tidak akan mau mendengar, jangankan mendengar berbicara pun tidak mungkin, jadi aku hanya bisa menulis dalam blog ini.


Yahhhh sudahlah. Mungkin karena aku sangat merindukanmu.

Cerita tentang Mimpiku Semalam

Malam tadi, kamu kembali dalam mimpiku
Yahhhh, seperti biasa setelah terjaga dari mimpi itu aku tak bisa kembali tidur, akhirnya terjaga sampai pagi.
Ngantukkkkkkk sekali pagi ini, tapi mau gimana lagi hampir 2 (dua) minggu ini kamu selalu hadir dalam mimpiku dengan berbagai macam cerita.

Tadi malam aku memimpikanmu sedang mencari seseorang yang berjanji akan menemuimu.
Kamu berkomunikasi dengan orang itu lewat chat.
Saat itu aku hanya bisa melihatmu lewat di depanku, dan aku hanya bisa memandangimu saat kamu chat dengan orang itu diseberang pagar kayu yang tingginya sepinggang kita.

Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja kamu menangis, dan marah-marah pada orang itu. Sepertinya orang itu tidak menepati janjinya padamu.

Kamu menangis dan terus menangis, dan aku hanya bisa memandangimu di seberang pagar kayu yang kuceritakan tadi. Karena tidak tahan melihatmu menangis aku menarik tanganmu dan kupeluk erat.

Awalnya kukira kamu akan menghindari pelukanku, tetapi kamu balas memelukku erat dan menangis di dadaku. Jadi kamu semakin erat kupeluk dan tak kulepaskan. Karena aku ikut menangis aku jadi tersadar dari mimpiku. Lama aku duduk di pinggir tempat tidur, dan kuputuskan untuk menyendiri diteras rumah hingga sang mentari keluar dari peraduannya.

Itu cerita tentang mimpiku semalam.
Jujur saja aku masih sangat merindukanmu, masih sangat mengharapkamu menjadi milikku, walapun aku sadar batasan yang ada di antara kita.


Pagi ini aku hanya bisa berdoa sambil mendengar suaramu di udara, kamu akan selalu bahagia, selalu diberikan keberuntungan dan rejeki. Aku sayang kamu. “P”