Rabu, 24 Agustus 2016

Ingin cerita

Andai malam dapat kuajak bicara
Kuingin ceritakan semua kegundahan hati
Tentang kerinduan yang menyiksa
Tentang rasa yang mungkin hanya sepihak
Tentang harapan yang masih membara

Saat ini kuingin ceritakan pada dua mata
Tapi pada siapa harus kusampaikan
Dunia hanya berikan dusta
Sebagian hanya pura-pura mendengar
Atau mungkin bermain sebagai aktor
Bahkan ada pula yang memainkan keadaan

Haruskah aku percaya pada dunia lagi
Ketika aku merindukanmu
Entah dengan cara apa kusampaikan
Walau mungkin rasa ini sungguh tak wajar
Namun sungguh membebani hati
Makin hari makin berontak
Setiap hari semakin membara

Bahkan aku pun tak tahu
Apakah mata kilatmu masih berfungsi?
Ibu guruku masih perduli?
Pembaca setiaku masih membaca?
Hanya berharap tulisan ini tersampaikan

Aku pun tau seharusnya seperti apa
Aku pun tahu jawaban pertanyaanku
Namun hati ini tidak mau mengerti
Atau aku yang tidak mau ikhlas
Dari dalam hatiku
Dengan segenap jiwaku
Kunyatakan dalam gelapnya malam
Bersama deburan ombak yang menggulung
Dengan hembusan angin yang tak mengenal lelah

Aku mencintaimu, aku menyayangimu

Mabuk

Andai bisa kulepaskan semua ingatan
Ingin ku lupakan semua kenangan
Kulalaikan semua janji ku
Kuabaikan semua mimpiku
Melupakan semua hayalan

Mabuk tuak ini tak menjatuhkanku
Aku tetap mampu berdiri tegak
Melangkah perkasa
Tanpa mengenal takut
Keberanianku memuncak

Namun mabuk dirimu
Tak mampu melepaskanku
Belenggu siksa kerinduan ini
Mengurungku dengan impian
Harapan yang mungkin tak tersampaikan

Bila nanti terjamah mimpi ini
Mungkin sakit ini kan menghilang
Mungkin bila sang waktu mebunuh ingatanku
Aku mampu melangkah lebih jauh
Melupakanmu dari semua hayalanku

Kini hanya mampu memandangmu dalam ramai
Menyapamu dengan formal
Mungkinkah masih tersisa rasa itu
Ingin ku mengulang kembali
Membuai semua rasa yang terpendam ini

Andai mimpi ini bisa terujud

Sakit

Pagi dimulai kaki beranjak
Melangkah tunaikan tugas kewajiban
Hanya  mampu menatap ruang kosong
Duduk di meja dan kursi milikmu
Melepaskan kerinduanmu

Tak kusangka harus melangkah disampingmu
Tanpa bertatap muka
Enggan bertegur sapa
Di tangga yang menjadi kenangan
Pernah berpegangan tangan
Berdua jalani hari bahagia

Sejak pertama denganmu
Senyum manismu
Tampang sangarmu
Membuatku terpesona
Terbersit ingin memilikimu

Namun ini jalan hidup
Siapa yang mampu menyangka
Kini kita berada di dunia yang berbeda
Menyebabkan langkahku lemah tuk mengejarmu

Andai saja bisa kuulangi waktu
Tak kan kulepaskan dirimu
Tak kan kulalui dirimu
Tak kan kubiarkan rasa takut menggerogoti
Kupastikan mengejarmu
Sekuat tenagaku
Dengan berbagai langkahku

Sungguh ini terasa sakit
Sangat sakit
Benar-benar sakit

Berharap pada mimpi yang mungkin tak berbalas