Sabtu, 21 Mei 2016

Menjadi Kenangan

Deras hujan yang turun di malam ini
Mengingatkanku pada hari itu
Pada malam yang sungguh tak terlupakan
Kala kita meniti anak tangga dalam gelapnya malam

Menghaturkan sembah padanya
Memohon kehadapannya Nya
Agar terberkati jalan hidup

Deburan ombak malam itu
Tak menciutkan nyali kita
Deras hujan yang basahi tubuh kita
Tak hentikan langkah kita
Genggam erat tangan sepanjang jalan
Sungguh menghangatkan jiwa
Dalam pelukan dingin malam itu

Mercusuar..............
Sebagai petunjuk arah kapal laut
Sebagai penuntun arah di gelapnya pelayaran
Sebagai tanda kita pernah bersama
Memandang laut lepas bersama
Disana di puncak di pinggir laut

Tak kusesali semuanya
Sungguh aku sangat bahagia
Karena dunia berbeda
Karena waktu yang terlanjur berputar
Kunikmati sebagai kenangan hidup
Sampai nanti.................

Bila nanti kita bisa bercerita
Tentang indahnya kenangan
Tak kan lagi ada tanya mengapa
Kerena biar menjadi rahasia hati


Putus Asa

Tapi pernahkan terpikirkan oleh dua dunia yg berbeda untuk menjadi satu,mungkinkah? Terjadikah?
Dan apabila terjdi akankah itu aku dan kamu?
Atau kamu dengan yang lain? Ataukah kamu dengan dia? Sejenak terpikir dalam fana,hati mulai meretas dalam kesedihan, tetes air mata mulai pula mengguyur hasrat yang tak ingin jauh darimu,tapi apadaya,kau telah terhempas dalam patamorgana,bak pasir yang tehempas angin dan hilang entah kemana


Lantunan di siang hari

melangkah pada ramai dunia
hiruk pikuk bersama kepentingan
kaki tangan bekerja tak henti
demi apa yang disebut kebanggaan

apa yang dicari?
kebanggaan apa yang kau perlukan?
uang kah? jabatan kah? kepuasan kah?
tanya hati pada fana
namun sarpa mampukah menjawab?

dua dunia dua berbeda
beda langkah beda tujuan
bertemu sesaat pada muara
gelora aliran bertemu pada campuhan
menemukan hasrat, bersih, kotor disana

campuhan dua dunia hanya sementara
harus mengalir pada ruas jalan dunia
meninggalkan berjuta kenangan disana
mungkinkah kan bertemu disana

dalam diam dalam ceria
terpanjatkan doa tangan tengadah
andai bertemu dua dunia
kujadikan janji tetap bernafas
maka langkahku hanya satu

kamu satu
aku satu
akankah menjadi satu
atau dua dalam satu
siang yang panas melantunkan kerinduan

Sendiri di pinggir pantai

malam yang dingin
di pinggir pantai ini
menikmati hembusan angin
menatap kerlip bintang disana
menanti cakrawala yang terselimut gelap

merenung akan semua yang terjadi
seperti mimpi semalam
singkat namun bermakna
sedih, marah, kecewa, bahagia, senang bercampur menjadi satu

kunikmati malam gelap ini sendiri
berteman laptop dan sepotong roti
sekaleng susu yang menjadi kenangan
sendiri karena aku tersendiri

mungkinkah mampu memberi senyum pada semua
pada dirimu yang terlanjur kecewa
pada mereka yang terlanjur curiga
pada mereka yang butuh bimbinganku
yang berlari kian kemari
bagai anak ayam kehilangan induk

entah akan seperti apa
menimbulkan risau dalam hati
mengganggu jiwa dan pikiran
atau kubiarkan aku terlelap dalam pelukan bumi pertiwi
bersama hembusan gelombang selatan