Jumat, 07 Desember 2018

Aku sudah gila

Iya aku sudah gila
Setiap saat memikirkanmu
Lihat bayangan
Liat gambar
Bahkan mendengar suara
Mendengar daun berjatuhan
Aku pun teringat padamu

Namun entah kenapa
Akhir akhir ini
Aku sangat risau
Risau akan dirimu
Antara kita, aku, kamu, dan si bulan

Aku merasa
Ada kebohongan besar
Ada permainan luar biasa
Yang tak mampu kupahami

Entahlah...
Sejak si brewok
Selalu saja menyindir aku
Menyitir kamu dan si bulan
Aku selalu menduga
Ada hal kamu dan dia

Entahlah...
Atau hanya cemburuku saja
Karena rinduku tak bertemu
Karena tanganku tak bersambut
Entahlah...
Mungkin aku sudah gila

Kemarin

Baru kutulis sekarang
Tentang cerita kemarin
Dan kemarin aku mengerti banyak hal
Semakin meyakinkanku tentang banyak hal
Atau setidaknya inilah dugaanku
Inilah yang bisa kubaca

Pertama,
Saat kita berpisah
Kurasa tidak lepas dari permainan mereka
Kamu ingat kata si brewok
Kalian pakai kaca mata karena janjian
Yah... Sebuah sindiran tepat mengenai hatiku
Permainan mereka yang sempurna
Permainan yang tak dapat kuladeni
Karena aku sang penyendiri

Kedua, kurasa hatimu
Jika boleh memilih
Bila aku pun bertanding dengannya
Kamu pasti memilihnya
Saat kulihat kamu memakai kaca mata
Kadang aku melihatmu memakai topi
Kurasa itu bukan kebiasaanmu
Kamu selalu berusaha mengikuti kebiasaannya
Dan ketika duduk bersama
Tubuhmu mengarah padanya
Bukan padaku

Ketiga, kurasa semua tentangku
Telah kau hilangkan darimu
Saat bertemu
Berpapasan depan sekolahmu dulu
Aku sudah berikan senyum terbaik
Tapi kamu sama sekali tak menolehnya

Entahlah ini dugaanku
Atau emosiku
Yang jelas aku sudah berusaha
Sampaikan rasa padamu
Melalui lagu kenangan kita dulu