Garis bibirmu turun
Perahu terbalik muncul usai canda
Sang camar pergi membawa kesal di hati
Mengejar dengan keringat
Berlari ke satu tujuan
Panas di kepala hilang sudah
Bara di dada bakar jiwa
Usah murka karena terburu
Dikejar kala mati pikiran
Namun cinta tak kan berubah
Enam warsa menguatkannya
Tanpa ragu hati ini berkata
Ijinkan aku memperhatikan dan
menyayangimu
Ketika cinta menjadi harapan
Kata sang bijak..........
Kesempatan jangan dilewatkan
Hadir tak kan terulang
Ikuti aliran tanpa menantang
Jangan jauh dariku
Debaran hati tunjukkan semua
Gambaran sedih, senang, murka, gembira
Topeng muka yang terbiasa percuma
Seperti matamu yang jeli
Temukan persembunyian sang penyu
Maka hati sang pujangga
Tak kan tertipu oleh barisan senyum
dalam muka
Sang satu ......
Hati ini mencintaimu
Jiwa ini menyayangimu
Tetaplah dekat dalam jiwa dan hati
eeeeeemuuuuuuaaaaaaaahhhhhh




