Senin, 21 November 2016

Irama

Lihatlah kerlip bintang di langit
Kedipnya beraturan memberi arti
Memberi indah pada gelapnya malam
Menemani lamunan para pemimpi
Berirama melewati rasa lelah sehari

Dengarlah deburan ombak di pantai
Membelah karang perkasa di tepian
Naik begitu pula segera turun
Berirama bergantian memberi arti lautan
Terus berpola dengan teratur

Siang malam juga berirama
Bergantian sesuai waktu yang ditentukan
Bulan dan mentari berganti
Memberi panduan waktu pada bumi
Tanda kala bekerja dan istirahat

Musik juga berirama
Hingga telinga menikmatinya
Walau kadang tak enak di dengar
Mengikuti suasana hati
Beda irama beda yang terdengar

Ya... itulah irama
Seperti jantungku yang berdebar
Berirama yang tak pernah kurasakan
Kala mendengar suaramu
Saat menatap dirimu
Bila menikmati berita tentangmu

Indah

Senyum manismu menghias bibirmu
Mata indahmu yang berbinar
Menyapaku dalam ruang rindu
Berpadu rasa itu menjadi satu

Kuhampiri dirimu perlahan
Kusapa “apa kabarmu?”
Tanpa kata yang terucap
Kauucap “aku baik-baik saja”

Berbincang akrab penuh kerinduan
Kuungkap semua rasa rindu di hati
Kau balas dengan senyum milikmu
Sentuhan hangat sesekali menemani

Kau gerai rambutmu yang kusuka
Kubelai perlahan penuh kerinduan
Wajahmu yang menunduk malu
Pipimu merah merona
Menjadi bahasa tanpa kata kita

Lama mata kita bertemu
Mengucapkan semua rasa
Ungkapkan semua yang tak terucap
Dalam batas ruang yang memberi jarak

Tiupan angin menghentak
Lantai ubin yang dingin menggetarkan
Suara jangkrik yang bernyanyi
Menyadarkan aku dari mimpi
Ah... semua hanya mimpi
Ternyata hanyalah mimpi

Terima kasih atas mimpi indah Mu
Kau berikan peneduh rinduku
Biarlah sedikit terobati
Walau tak kan kumiliki
Terima kasih untuk Mu