Senin, 28 Maret 2016

Menjelang Tidur

Selamat malam sayang
Istirahatkan tubuhmu
Biarkan ototmu merasakan damai
Setelah lelahmu hari ini
Berkutat dengan mentari dan peluh

Tidurlah dengan nyenyak pujaan hatiku
Peluk mimpi indahmu
Lelaplah dalam buaian malam
Karna esok tlah menunggumu
Bekerja lagi dengan semangat



Doaku ..........
Semoga mimpi indah menyertaimu
Hingga esok senyum menghiasi bibirmu
Cahaya berbinar pada mata indahmu

Sayang.............
Biarkan malam memeluk tubuhmu
Biarkan dia melepaskan lelahmu
Besok aku menunggumu
Tersenyum dan merayuku

Sayang ...................
Suatu malam nanti
Ingin kuberbagi cerita hari denganmu
Lepaskan penat hari kita
Luapkan kerinduan pada sang rembulan

Selamat malam sayang...............
Dengarkan suara alam
Nikmatilah sebagai alunan musik yang indah
Hingga nanti suatu malam
Aku yang kan memelukmu erat
Dan merangkai kata di telingamu
mmmmmmuuuuuuaaaaaaaaaahhhhhhhh


Pelukan hangat

Pelukan hangat satukan raga
Gambarkan kuatnya ingin tertahan
Jangan pernah jauh
Kata yang tak perlu diucapkan
Semua terutarakan

Pelukan hangat satukan raga
Debaran dada terasa menggebu
Sebuah rasa mengalun indah
Aku sayang padamu
Terdengar jelas dalam desah nafasku

Pelukan hangat satukan raga
Aliran darah berdesir kencang
Sampaikan kerinduan jiwa
Tertahan karena waktu
Sungguh terpendam dalam

Pelukan hangat satukan raga
Rona wajah tertunduk malu
Satu hal terungkap pasti
Dalam diam kusampaikan
Aku suka padamu

Pelukan hangat satukan raga
Ungkapkan benak terpendam
Biar tau tanpa terucap
Ada rasa yang tertunda
Aku mencintaimu

Sungguh berharap kamu menyukai
Berharap kamu tersenyum riang
Akan pelukanku hari ini
Terima kasih... aku mencintaimu


Bungkusan menjadi Alasan

Sungguh perjalanan yang melelahkan
Debu bertebangan bagai  kumpulan lebah
Panas menyengat membakar kulit
Menambah dahaga di tenggorokan

Kutekan kuat pedal gas itu
Agar cepat temui dirimu
Kerinduan ini sungguh tak terbayang
Ingin segera memelukmu

Terbayang keinginanmu kala ini
Makan gurita bersama
Dengan cepat kuhentikan laju
Sekedar alasan tuk bertemu nanti

Sayang kamu tau
Saat kuberikan itu
Saat kamu memelukku erat
Sungguh aku sangat bahagia
Tak terbayang sampai langit ketujuh

Kuharap kamu menikmatinya
Bukan bungkusan itu
Tapi upayaku perhatikanmu
Daya ku tuk bahagiakanmu
Sungguh aku berusaha

Kuharap kamu senang sayang
Bahagia hari ini
Walau sekejap kita bertemu
Tapi pertemuan itu terbawa di hati
Meredakan gundah di dada

Aku menyayangimu

Siang penuh Misteri

Hadirmu dalam hidupku memberi  warna
Terasa hadir mengobati luka
Memberi semangat hidupku
Menjadi alasan pada langkahku

Sesederhana perhatianmu
Semudah lirikanmu
Aku selalu bahagia bersamamu
Entah aku harus berbuat apa

Kamu lihat kiriman yang kuterima
Terasa aneh bagiku
Ataukah dia mulai berubah
Aku tak berdaya

Canda godaanmu terasa menyakitkan
Sedangkan aku ingin cemburumu
Setidaknya tidak seperti itu
Karena aku mengharapkanmu

Kadang aku ingin berteriak
Sangat kencang dan keras
Memanggil namamu
Katakan “aku sayang padamu”

Batin ini berteriak
Ijinkan aku bersamamu
Duhhhh misteri ini kenapa terlalu lama

Kapan kan terjawab tuntas

“Hope you be my side”

Menatap wajahmu selalu buat hati bergetar
Lembut garis wajahmu buatku ingin mengelusnya
Indah lekuk bibirmu buatku ingin menciumnya
Rambutmu tergerai ingin aku membelainya

“Hope you be my side”
Sebuah permohonan dari hati
Menggetarkan seluruh jiwa raga
Mengundang impian dan harapan


Berawal kekaguman pada  perjuangan
Berakhir pada jatuh hati
Cerita hati yang kupendam
Tersurat dalam lembar hidupku

Duhhhhhh dada ini gemetaran
Jemari ini gregetan
Rasanya ingin memelukmu saat ini juga
Sungguh aku sangat ingin memelukmu

sungguh aku ingin sampaikan rasa ini
namun harus kuungkapkan seperti apa
aku merindukanmu dalam
ingin kamu ada disini

Tentang Perjalanan

Berbagai misteri dalam kehidupan
Mecela manusia seolah tak berusaha
Menampar kerinduan kedamaian
Menghempas pikiran pada keputusasaan
Lelah dan letih tubuh gontai

Perjalanan manusia tanpa arah
Berencana pun terasa percuma
Melangkah ke depan dengan pasti
Jalan ditemukan datang sendiri
Daripada harus bingung melangkah kemana


Putus asa....?
Bukan ......... tentang pasrah
Menghadapi realita dengan hati
Terasa lebih mengganggu daripada termangu
Atau menyesali langkah sebelumnya



Berusaha dan berusaha
Aku kan tetap seperti itu
Karena keyakinan itu masih ada
Keinginan itu masih tebal
Harapan itu masih kujaga

Langit kelam tak kan kutakuti
Badai panas tak kan menyurutkan
Banjir bandang tak kan menghalangi
Yang kujaga hanya keyakinan hati
Tetaplah bersama dalam diam

Karena aku tetap disini

Kemana dirimu sayang

Pagi ini rasanya ingin teriak di wajahmu
Sejak pagi aku mencarimu
Tapi dirimu menghilang
Hanya “lapar” yang kutemukan
Kemana dirimu sayang

Ingin kutarik pipimu
Agar kau tau aku mencarimu
Hingga kau sadar aku merindukanmu
Memerlukanmu tuk semangati pagi
Kemana dirimu sayang


Kutanya dirimu
Jawabmu lamban dan pelan
Mungkinkah Pertanda sembunyikan sesuatu
Ada hal tersembunyi
Yang tak kau ungkapkan

Namun melihatmu terbebani
Banyak hal yang kau pikirkan
Bergai macam yang kau renungkan
Biarlah aku pendam sendiri
Sungguh tak mengapa

Maafkan aku sayang
Aku tak bermaksud membebanimu
Badai pasti berlalu sayang
Semua pertanyaan kan menemukan jawaban

Bersabarlah menemukan jawaban

Subuh yang Galau

Malam ini penuh amarah
Telinga ini penuh dengan cacian
Kepala ini sesak dengan perdebatan
Dada ini lelah menarik nafas
Tangan dan kaki ingin pergi

Kupejamkan mata perlahan
Kuingat semua janji
Yang ingin kurangkai bersamamu
Sebuah cerita yang ingin kususun bersamamu

Langkah panjang kita kemana kan bertepi
Kurangkai bersama mimpi indah
Agar ku kuat menapaki jalan
Tanpa harus bercucuran darah

Aku mencintaimu
Tulus menyayangimu
Berjuta tanya pada misteri
Akankah terjawab lunas dengan cepat?



Gemuruh rindu bagai ombak
Menghempas jiwa ke pelabuhan hati
Lama terombang ambing
Sampai kapan kan berlabuh

Nanti bila memelukmu
Kan kusampaikan rindu ini
Kusimpan rapat di dada
Hanya aku, dan DIA yang tau