Minggu, 03 Juli 2016

Bukan

Bukan karena kamu lebih cantik
Bukan karena kamu lebih hebat
Bukan karena kamu lebih seksi
Bukan karena kamu lebih mantap
Bukan juga karena kamu lebih hangat

Aku mencintaimu
Aku sangat mengharapkanmu
Aku menginginkanmu
Aku sangat memujamu
Aku juga sangat menantimu

Karena kamu membawa kehidupan baru untukku
Karena kamu mampu memberi semangat untukku
Karena kamu bisa meredakan emosiku
Karena kamu yang kutunggu selama itu
Karena kamu dapat memberiku mimpi

Bukan aku memilih
Bukan karena kebosanan
Bukan tak tau diri
Bukan tak paham situasi dan dunia
Bukan karena aku mendua

Sungguh rasa yang terpendam lama itu
Tak mampu untuk terus bersembunyi

Kini hanya mampu memandangmu jauh
Kini hanya dapat mendengarmu di angkasa
Kini hanya tertegun berhayal memperjuangkanmu
Kini hanya terus melangkah dan mengharapkanmu

Dalam sepi
Bersama rinduku padamu 

Sempurna

Benar seperti katamu
Benar seperti ucapmu
Yang mengudara di atas sana
Yang bergema di angkasa
Sungguh benar adanya

Kebahagiaan itu ada karena kita
Hadir karena keinginan dari dalam diri
Bersyukur atas apa yang kita punya
Bahagia atas apa yang kita miliki
Tercipta karena kesempurnaan kita sendiri

Ya..... karena kita sebenarnya sudah sempurna
Sempurna itu ya.... kita sendiri
Sempurna itu karena diri sendiri
Benar-benar sempurna sehingga layak bahagia
Maka sempurna itu bahagia

Namun di mataku
Namun di hatiku
Bagiku sempurna ya...... kamu
Kamu begitu sempurna
Alahkah sempurnya dirimu

Hingga aku mungkin tak berhak memilikimu
Aku tak pantas menyandingmu
Sungguh....... kamu begitu sempurna
Dibandingkan #ekampret seperti aku
Seperti perbandingan yang tak sempurna

Berbahagialah sayang
Sempurnalah sayang
Aku memujamu

Aku mencintaimu

Hanya Mimpi

Hei.............. anak penjaga air di tengah malam
Mungkin kamu akan bosan membaca lagi tulisan ini, karena pagi ini aku akan kembali menceritakan tentang mimpiku.

Langsung saja deh, biar ga terlalu lama..............
“baik hadirin dan pecinta seni yang berbahagia, berikut kami ceritakan mimpi saya semalam”

Dalam mimpi itu aku kembali melihat kita berdua, kala aku terakhir kali menciummu, kala aku terakhir kali menggendongmu, kala terakhir kali kamu tidur di pangkuanku.

Ya........... Cuma itu mimpiku semalam. Berulang-ulang, tiap kali aku berusaha memejamkan mata.

Ada dua kata yang selalu terngiang di telingaku saat mimpi itu.

“pertama ketika kamu tertidur di panggkuanku, saat itu aku bertanya padamu “kamu nyaman?” dan kamu jawab “ya nyaman” sambil tersenyum”

“dan yang kedua, saat aku menggendongmu dari pintu kamarmu menuju gerbang keluar rumahmu yang pernah aku lompati itu. Saat di belakang punggungku kamu menyebutkan kalimat yang begitu menggetarkan hati dan jiwaku “........ jika kita jadi bersama, saya ingin prawed seperti itu, tentunya nanti ajak anak-anakmu. Karena mereka anak-anak istimewa”

Begitulah, cerita tentang mimpiku malam tadi.
Sudah ya............ ini mata ga bisa di ajak kerja sama. Udah kayak kena hujan aja.

Baiklah ........ hadirin sekalian, dewan juri yang kami hormati, dan tentunya para pecinta seni yang berbahagia. Dengan berakhirnya kalimat itu, maka berakhir pula cerita tentang mimpi semalam ini.


Sampai jumpa di lain kesempatan.

Dingin Pagi ini

Lantunan musik pagi membangunkanku
Seperti kemarin masih begelut bersama mimpi
Dalam pelukan malam yang dingin
Hadirkan bayangmu dalam sinetron singkat
Hembuskan kerinduan pada raga rapuh

Kala pagi datang bersama rinduku
Dingin menyapa bersama dengan sinis
Buyarkan hangat lamunanku
Terbayang dalam pelukan yang lain
Pupus harapan nelangsa dalam sepi

Terpanjatkan doa pada ilahi
Tanpa dendam tanpa penyesalan
Sungguh tak guna bertekuk pada waktu
Karena laju seperti sepur
Lurus tak menyapa tanpa menoleh

Tetap berbahagia.............
Tetap tersenyum.................
Tetap tertawa...................
Aku kan tetap menikmatimu
Dalam sudut mataku
Dan tipisnya telinga

Janjiku............
Kuucap kembali bersama pelukan dingin pagi
Menjagamu dari belakang punggungmu
Agar tak terjatuh
Hingga tak terlukai
Tetap berharap walau terpendam
Tetap bermimpi walau sakit