Sabtu, 12 Maret 2016

Ngawur

Mau nulis apa ya
Saya ini cemburu ga ya
Oh ya tapi kan ga boleh cemburu ya
Saya kan dah ada orang disini

Hmmmm beli jagung bakar ya
Makan berduaan ya
Ya malam mingguan di jalan senangnya
Hehehehe kayaknya asik tuh

Oh ya.... pikir saya siapa
Kenapa harus marah-marah
Kan ga boleh sewot ya
Anak muda ya seperti itu

Tapi aneh juga orang itu
Rela berkorban sedemikian banyak
Padahal tadi bilang ga ada mobil
Uang saku pun sampe minta

Hmmmm mungkinkah dia orang kedua
Waduh kalau begitu akan muncul dua orang lagi
Dan salah satunya akan buat kamu merasa nyessss
Waduhhhhh kalau itu terjadi  harus gimana ya

Hahahahaha apakah harus sedia obat migran tiap hari?
Biar sakit dikit tinggal cekrek
Hehehehe jadi gini rasanya ya
Ga pernah tuh rasakan kayak gini

Haduuhhhhh kok jadi gini ya
Kuat kuat hidup biar kuat
Kan sudah janji kan
Iya toh kan saya sendiri yang bilang jangan menutup diri

Walahhhhhh kok jadi malah ngenes gini ya
Biasanya email langsung di balas
Sekarang lama ga di balas

Ngapain donk

Aku Harus Apa?

Entah apa yang dipikiranku
Bolehkah ku marah?
Bolehkah ku cemburu?
Bukankah sejak lama pertanyaan ini ada?

Aku harus bisa kendalikan
Aku harus bisa memahami
Aku harus menyadari
Aku sendiri juga tak mampu berbuat apa

Melarangmu, mungkinkah?
Mencegahmu, sanggupkah?
Menahanmu, bolehkah?
Aku harus berbuat apa?

Selamat menikmati malam sayang
Bergembiralah, bersukalah
Bukankah aku tlah berjanji
Aku kan selalu di belakangmu

Bersemangatlah sayang
Nikmati indahnya bintang
Aku kan selalu mendukungmu
Apa pun tuk bahagia mu

Aku yang terlalu lemah
Terlalu manja dengan keadaan
Kan selalu ada untukmu

Yang terbaik untukmu sayang

tak Mengapa

dari sudut mataku
kuperhatikan cepatnya berubah
air muka yang mengering
senyummu yang menghilang

lewati tikungan itu
sengaja kulambatkan kecepatan
tuk cari reaksi mu
sekedar mencuri tau

kugenggam erat tanganmu
berusaha sadarkan dirimu
dunia tidak sebuah gelas
yang bisa terisi penuh

kutanya perlahan
"tak mengapa" jawabmu
tapi suaramu mengatakan sebaliknya
getaran itu katakan "aku sedih"

jika kau sedih
maka ingatlah satya
ketika silangkan kelingking
mengecup jemariku

aku kan selalu mendukungmu
menjagamu sekuat dan semampuku
jangan pernah melemah
karena kan buatku terkubur

(harusnya ini diposting tadi siang, tapi karena cepat cepatan makanya baru sekarang diposting)

Sang Mentari

Matahari pagi menerobos masuk
Menerangi seluruh ruang
Mengganti panasnya malam
Dengan pelukan hangatnya

Terlantun puisi cinta untukmu
Pemilik harapan hidup
Penyemangat desahan nafasku
Penyegar duka laraku

Matahari pagi memelukku
Menikmati segelas kopi buatanku
Bersama tegukan kuhirup pagi
Membayang senyummu yang mempesona

Ingin menjadi bagian sang mentari
Agar bisa memberikan hangat pagi ini
Kehangatan penyemangat hari
Kehangatan bahwa aku selalu ada

Sang surya merangkak naik
Tanda hari telah dimulai
Tanda dunia beruputar tak henti
Menghidupi semua alam semesta

Maka begitu juga dirimu
Lakulah laksana mentari
Berikan senyuman pada dunia
Semangat pada seluruh alam

Bahwa kebesaran milikmu bukan dunia

Pagi yang Bingung

Pagi kumulai dengan membaca suratmu
Pagi kumulai dengan mencari wajahmu
Pagi kumulai tanpa hasil
Pagi kumulai denga kecewa

Kenapa sayang?
Kenapa aku tak bisa memandang wajahmu?
Kenapa kau tak beri kesempatan ?
Ada apa denganmu sayangku?

Kau tau aku sangat manja
Manja terhadap perhatianmu
Tapi mengapa kau seperti itu
Adakah yang salah malam tadi?

Maafkan jika itu ada
Maafkan kesalahanku
Jika aku melakukannya
Itu karena aku merindukanmu

Kau tau sayang
Jika wajahmu berubah
Senyummu menghilang
Diri ini seperti hilang semangat

Kumohon sayangku
Jangan kau buat aku tenggelam
Jangan buat aku tertimbun

Kebingungan dan kegalauan