Angin
dingin menyapa daun kering
Tetes
hujan membasahi rerumputan
Terik
mentari tak kalah menyinari
Dingin
panas mengaduk raga
Pujangga
menepi pinggir luar
Menyepi
dalam sudut ruang
Melepaskan
ingatan yang terikat temali
Melepuh
angan oleh debu jalanan
Agungkan
otot yang perkasa
Tinggikan
semu yang tak tertawar
Hingga
terlupa lemahnya hati
Rapuhnya
jiwa yang tak setia
Biarlah
ternikmati semua siksa
Pilihan
yang harus diterima
Hukuman
takdir yang tak terelakkan
Usahlah
tangis menjadi problema
Menatap
terus kedepan
Melangkah
terus kedepan
Biar
semua terjang aral merintang
Bersih
tangan walau kotor kaki
Sudahlah
semua terjadi
Walau
hati masih tersimpan
Harap
masih tersemai
Menunggu
pun tak mungkin terjadi
