Jumat, 10 Juni 2016

Masihkah kau ingat jalan ini?

Jalan kembar ini
Berikan banyak kenangan untukku
Barisan lampunya yang kau sukai
Kini menghiburku
Saat kau jauh dariku

Kunikmati barisan lampu ini
Yang kau katakan seperti bintang yang berbaris lurus
Yang pernah kubantah
Tampak luruh tapi sebenarnya berbelok

Di jalan kembar ini
Pernah kita lalui bersama
Habiskan waktu yang singkat berdua
Menikmati malam dengan kemesraan

Di jalan kembar ini
Pernah bercerita tentang kita
Mencuri waktu dari semua
Agar kita dapat berdua

Pernah ada tangis
Pernah ada tawa disana
Kadang bumbu marah bercampur disana
Kadang ada pelukan mesra disana

Di jalan kembar ini kuhabiskan waktuku
Kunikmati sunyinya malam sendiri
Hembusan angin dingin memeluk tubuhku
Tak kuhiraukan karena rindu

Berharap suatu kala nanti
Kita bisa berdua lagi
Tanpa batasan tanpa rintangan
Andai itu bisa terwujud

Kuciptakan dunia damai untukmu

Di Panggung Itu

maaf ya sayang
ketika di panggung itu
aku buat kakimu sakit
kubuat dirimu kesal
bukan maksudku seperti itu
tapi karena aku merindumu

sengaja aku buatmu berdiri disana
agar aku dapat lama memandangmu
agar terpuaskan mataku melihatmu
hingga dahaga kerinduan ini menghilang

maaf ya sayang
aku tau dengan sandal tinggi itu
kakimu pasti sakit sekali
tapi sungguh aku merindukanmu
hanya itu yang bisa kulakukan
agar aku bisa menahan waktu memandangmu

sungguh aku merindumu
sangat merindukanmu
hanya cara itu caraku
untuk lampiaskannya


Aku Jatuh Cinta

Aku jatuh cinta
Hati ini tlah jatuh cinta
Pandangan pertama itu
Bentakan pertama itu
Buatku jatuh cinta

Pernah rasakan pedihnya hati
Pernah rasakan sakitnya perjuangan
Pernah rasakan susahnya pertemuan
Pernah rasakan pengorbanan hati

Sempalan memori kini tlah terisi
Tergores kuat dalam dalam ingatan
Terkulai lemah tak berdaya
Menatap hari dengan nanar

Melangkah karena janji
Melangkah karena tanggung jawab
Ingin menghentikan hari
Hingga dunia berhenti berputar

Cinta ini kini membenamkanku
Menenggelamkanku pada kerinduan
Menyudutkan aku pada penyesalan
Mengapa harus kuutarakan

Kini kembali kupendam
Bukan inginku tapi keharusan
Bila nanti akan apa
Maka aku kan seperti apa
Melangkah, berhenti, berlari
Ah sudahlah.............
Kutunggu saja


Balada Malam

tawa keras penonton memekakan telinga
diiringi gamelan membahana
tak mampu mengisi lubang hatiku
terlalu dalam hingga tak berdasar
menganga lebar hingga tak berujung

aku tak pernah mengerti
haus jiwaku tak pernah hilang
dahaga hatiku tak pernah terobati
luka dalam perih tak terperi
entah kan bagaimana tersembuhkan

aku berusaha berlari
berusaha menjauh
namun aku tak pernah tau
tak pernah ku tau harus berlari kemana
kemana tujuan langkahku

kadang hanya termenung
kadang hanya terdiam sendiri
sesaat tersenyum terkenang
sesaat tertawa teringat
diam sepi sunyi sendiri

namun kunikmati kerinduan ini
biarlah hanya aku yang merasakan
biar kupeluk bayangmu dalam mimpi
karena hadirmu disana kan buatku tersenyum
buatku untuk bertahan hidup
aku mencintai kamu

Riuh Malam

riuh malam ini memekakan telinga
sungguh aku tak menikmati karena keramaian buatku kesal
ingin ku berlari tapi tugas menghalangiku

terdiam membisu tak bicara
berusaha konsentrasi di tengah kalut pikiranku
hayalku terbang tinggi tak tentu
menghilang di awan tinggi menuju dirimu
disana bersembunyi dalam keramaian

dari jauh kumenatapmu
hanya mampu menatap tanpa menyapa
dalam sudut gelap itu bersama mama mu
sungguh aku ingin disana bersamamu
namun rentang kita terlalu jauh kugapai

angin malam berhembus menerpaku
kutahan tubuh agar tak menggigil
namun sungguh tak seberapa
gemetar ini karena rinduku lebih hebat
ya..... aku merindumu
sungguh aku merindumu

aku sayang kamu
kini hanya bisa kusimpan dalam hati
kupendam dalam hayal
sampai waktu beri jawaban
atau sampai kala menutup mata


Debaran hatiku

debaran hatiku tak menentu
tubuhku pun ikut bergetar hebat
tangan kiriku tak henti kuremas
bibirku tak lepas dari gigitanku
sungguh hanya ingin ciptakan rasa sakit
alihkan pikiranku yang ingin memelukmu

aku hanya mampu melirikmu
tanpa pernah sanggup tuk menatapmu
pesonamu terlalu besar untukmu
keangkuhan dan kesombonganku terlalu lemah
tak mampu kumelawannya

kamu cantik hari ini
sungguh aku terpesona
angggun gerak tubuhmu
lembut suaramu
cepat gerak matamu
buatku semakin terlena

aku merindukanmu sayang
sungguh aku sangat merindukanmu
dalam diamku selalu kuperhatikan dirimu
tetap sehat ya sayang
tetap bahagia ya sayang
biarkan kunikmati senyummu dari kejauhan ini