Bertemu
tanpa bersapa
Setengah
berlari menghindari bayangan
Hanya
memandang dari kejauhan
Raut
muka, gerai rambut, canda tawa
Kubisikkan
“aku rindu padamu”
Terucap
semua kata rindu
Ini
semua kesungguhan
Bukan
tentang kesunyian hati
Atau
kesepian jiwa yang mengumbar
Teriris,
tersayat semakin melebar
Semua
kunikmati bersama diam
Sudut
mataku tak berhenti mencari
Mulut
menggumam tak henti
Bukan
doa bukan mantra
Hanya
bacakan semua isi hati
Menyapa
hati yang membeku
Entah
kemana kucari obat penawar
Tentang
semua sakit dan derita
Walau
semua salahku
Yang
tak bisa ku perbaiki
Tinggalkan
kenangan yang menyiksa
Apa
pun yang terjadi
Semua
bukan prioritas
Tentang
kemustahilan
Hanya
berharap semua menjadi lebih baik
Itu
menjadi lebih penting
