Jumat, 02 September 2016

Duniaku

Para aktor kembali beraksi
Memainkan peran yang tak terduga
Aksi panggung yang aduhai
Tak disangka tanpa diduga
Memutar fakta nyata dalam pengelihatan

Uhhh.... dunia semakin membosankan
Menyebalkan cenderung mengerikan
Barisan kata tanpa makna
Sembunyikan rasa yang tertanam di hati
Mungkinkah ini nyata duniaku
Yang selalu kupuja dan kuperhatikan
Tanpa harus perduli pada hatiku sendiri

Mungkinkah aku yang terlambat menyadari
Semua kukira pada garis yang sama
Atas apa pengorbanan yang kulalukan
Untuk semua hal yang tlah kulakukan

Aku tak bersedih apa lagi menyesal
Hanya saja ternganga oleh ulahnya
Tak menyangka sedemikian rapi
Tipu muslihat yang dijalankan

Aku sendiri kagum pada dunia itu
Sungguh tak terfikirkan
Karena aku percaya
Benar-benar percaya
Hingga aku mampu berkorban

Ahh.... sudahlah
Seperti sebuah perjalanan
Tikungan dan tanjakan harus kulalui
Karena semua tlah berjalan
Harus kuhadapi dan kujalani



Kau yang terindah

Baris kata kutulis pagi ini
Kuupayakan melegakan dada ini
Melepaskan lelah mataku yang semalam tak terpejam
Hangatkan tubuhku menggigil semalam di parkiran
Tempat kubiasa datang kerumahmu

Banyak orang bilang
Berkata dalam berbagai bahasa
“first love” cinta pertama adalah yang terindah
Kenangan yang tak kan terlupakan
Terukir indah dalam ingatan

Namun entah kenapa
Bersama rembulan dan bintang kucurhatkan
Semua cinta dan hati yang pernah kutemukan
Tak seindah ketika bersamamu
Aku merasa hidup dan diperlukan
Merasa diperhatikan dan dibutuhkan

Berdebat dengan angin dan tetes hujan
Tentang nafsu dan rasa
Tentang gairah dan kasih sayang
Sungguh bukanlah diskusi yang mudah
Berkecamuk dalam jiwa
Antara hati dan logika

Kutemukan jawaban bersama mentari yang terbit
Setelah puas dari peraduannya
Bersama kokok ayam yang bersautan
Kamulah yang terindah
Bukan nafsu bukan gairah
Ini kesungguhan rasa dan kasih sayang

Bila kau tetap bukan untukku
Maka akan kusimpan dalam hati
Sebagai bekal hidupku
Kan ku bawa sampai akhir nafasku

Aku yang hanya bisa menunggumu
Mengharapkanmu dari balik punggungmu
Mencintaimu dalam diam bisuku
Menyayangimu yang kusembunyikan dengan angkuhku

Karena kamu yang terindah