Rabu, 19 Oktober 2016

Jauh

Makin terasa jarak antara kita
Ingin menyapa tapi lidah ini kaku
Ingin menatap tapi mata ini ragu
Terasa sungguh terasa semakin jauh
Walau dekat sungguh pernah terasa
Pernah memeluk bumi yang tak berwujud

Kini walau jarak sangat dekat
Bagai langit dan awan
Tampak sangat dekat sungguh dekat
Namun tak pernah bisa terikat
Menyatu pun terhembus angin
Menetap hanya menjadi angan

Senyummu yang tak untukku lagi
Tawamu yang tak kudengar akrab
Jauh menjauh semakin jauh
Dekapan mimpi yang semakin merajam

Kini hayal semakin tinggi
Harapan yang kian pupus
Tanpa restu bumi
Kutetap mencintaimu
Tanpa sambut langit
Ku tetap menyayangimu

Entahlah seperti apa
Lelah hati ini tanpa harapan
Walau salah menjadi jawaban
Hati semakin terluka
Teriris belati sang waktu yang perkasa

Kini aku terkubur dalam angan

Mimpi lagi

Selamat pagi Poo....
Selamat bertugas ya... maaf bagiin tugasnya lewat sms.
Jangan marah-marah sama teman-teman lagi ya.

Oh ya Poo...
Semalam saya mimpiin kamu lagi, jadi semalam adalah hari keempat berturut-turut kamu hadir dalam mimpi saya.

Semalam dalam mimpi ceritanya kita dan teman-teman berada dalam sebuah acara. Entah acara apa. Dalam acara itu kamu memakai dress batik warna gelap.

Ketika acara itu dimulai, aku sengaja duduk di kursi bagian depan. Lama kupandangi kamu, tapi begitu kamu menoleh ke arah saya, langsung saya pura-pura ga lihat. Gitu terus berulang-ulang sampai acara selesai.

Cuma dalam mimpi kita ga pernah bercakap-cakap, bercanda seperti dulu, yahhh..... walaupun memang di kenyataan pun kita ga bisa seperti dulu lagi.

Ya deh.... Poo Cuma gitu aja dulu ya. Lagi ngurus acara banyak nih. Doaku hari ini semoga kamu sehat selalu, sukses jalani hari dan pekerjaanmu, dan kalau memang kita tidak jodoh aku harap bisa kuat memendam semua perasaan ini tanpa harus melupakannya, dan kita bisa tertawa bersama walau tak saling memiliki.


Saya tulus sama kamu Poo.... semoga bahagia selalu. Sampai jumpa ya. Daaa.............