Siang
malam berganti dengan cepat
Musim
pun berubah seenak hatinya
Hujan
panas datang dengan tak terduga
Entah
kenapa hatiku membeku
Panasnya
waktu yang mengalir
Kerasnya
keadaan yang menimpa
Tak
mampu mencairkan
Tak
sanggup meremukkan
Rasa
perasaan yang hadir mendalam
Mengukir
indah kenangan bersamamu
Tetap
bernyanyi indahnya rasa itu
Di
sudut rindangnya pepohonan
Kutuliskan
puisi ini untukmu
Setelah
kuhabiskan nafasku
Saat
kuperas peluhku
Berharap
menemukan bayangmu
Dalam
lelah dan tidurku
Wahai
penguasa waktu
Kumohon
berikan kuasamu
Bila
memang bukan untukku
Hapuskan
dari sel-sel tubuhku
Bila
memang takdir ku
Kembalikan
senyum, dan sayangnya
Bersamaku
berdua arungi waktu
Ahh...
deritaku
Hanya
deritaku sendiri
Konsekuensi
yang kuterima
Bermain
dengan sang waktu
Melalaikan
pemilik waktu
