Minggu, 09 Oktober 2016

Waktu

Siang malam berganti dengan cepat
Musim pun berubah seenak hatinya
Hujan panas datang dengan tak terduga
Entah kenapa hatiku membeku

Panasnya waktu yang mengalir
Kerasnya keadaan yang menimpa
Tak mampu mencairkan
Tak sanggup meremukkan
Rasa perasaan yang hadir mendalam
Mengukir indah kenangan bersamamu
Tetap bernyanyi indahnya rasa itu

Di sudut rindangnya pepohonan
Kutuliskan puisi ini untukmu
Setelah kuhabiskan nafasku
Saat kuperas peluhku
Berharap menemukan bayangmu
Dalam lelah dan tidurku

Wahai penguasa waktu
Kumohon berikan kuasamu
Bila memang bukan untukku
Hapuskan dari sel-sel tubuhku
Bila memang takdir ku
Kembalikan senyum, dan sayangnya
Bersamaku berdua arungi waktu

Ahh... deritaku
Hanya deritaku sendiri
Konsekuensi yang kuterima
Bermain dengan sang waktu
Melalaikan pemilik waktu