Hati
ini pernah terluka dalam bahkan sangat dalam
Menemukan
bahagia lewat pandangan pertama
Berharap
menjadi satu bagian dengan belahan hati yang terpisah
Melalui
waktu dan perjalanan bersama
Musnah
luluh lantak karena ketakutan
Ketakutan
yang kemudian menjadi penyesalan
Penyesalan
yang kemudian lahir menjadi kemunafikan
Kemunafikan
yang kemudian menjadi permusuhan
Permusuhan
yang mungkin tak kan terselesaikan
Hati
yang terluka meringis perih
Kembali
menikmati indahnya bersama
Sesaat
namun memberikan kenangan terbaik
Membuat
tetap bertahan dalam panas kehidupan
Bertahan
dari keputusasaan tingginya keegoisan
Keputusasaan
yang tersambut perhatian
Berkembang
dalam kenangan lama
Menjadi
cerita cinta yang indah
Meninggikan
hayalan dan impian
Membumikan
harapan yang tinggi di angkasa
Melupakan
bumi dan lautan di dunia
Cerita
cinta yang indah
Berkembang
bersama sang waktu
Berubah
menjadi keangkuhan
Keegoisan
atas prilaku
Keinginan
atas melindungi diri sendiri
Kemudian
lahir dalam topeng-topeng kemunafikan
Mencela
di punggung tanpa kentara
Kini
paradoks hati yang berbicara
Ketika
“i think so” menjadi fenomena
Mempercayai
karena kebencian
Ikut
menghina karena kemunafikan
Sungguh
tak kusangka
Lahir
dalam bidadari fajar impian
