Selasa, 18 Oktober 2016

Surat siang ini

Poo tadi malam aku mimpikan kamu lagi.
Semalam kamu hadir dalam mimpiku ceritanya seperti akan menjual kamera atau semacamnya.

Aku Cuma bisa heran kamu menjual barang itu di tempat sejenis meja pajangan.

Karena aku ga rela akhirnya aku berusaha membeli barang itu.

Ah entahlah apa artinya Poo, sudah tiga hari ini aku berturut-turut memimpikan kamu. Mungkin lagi kangen aja seh.

Oh ya... makasi ya dah nyapa tadi pagi. Sedikit merasa lega dada ini. Ya udah deh... kadang bingung mau nyampaikan apa, pengennya seh nyampaikan langsung, tapi ga tau deh mungkin ga mungkin karena kamu ga akan mau.

Eh ya.... jangan diikat rambutnya donk... di ruangan kan ada AC nya, kan ga panas tuh...

Dah dulu ya CU ...... miss u

Just Ask

Ingin kutanyakan padamu
Setelah kepergianku
Dan langkah menjauhmu
Dengan semua angkuh dan acuhmu
Pernahkan aku hadir dalam mimpimu
Seperti aku kamu selalu hadir dalam mimpiku

Pernahkah aku merasa aku seperti hantu
Seperti aku kamu yang membayangiku
Menghantui dalam siang dan malamku

Pernahkah kamu merasa berdebar
Ketika kita berdekatan walau tanpa sapa
Debaran dada ini sungguh tak tertahankan
Ketika kamu ada di sekitarku
Sungguh seluruh tubuh ini rasanya berdebar kencang

Sungguh aku ingin selalu ada di dekatmu
Sangat ingin berdua denganmu
Merangkai semua hayal dan mimpi
Membumikan harapan yang mengangkasa
Meninggikan impian yang terkubur dalam

Namun aku tidak ingin membebanimu
Tak ingin mengganggu langkahmu
Karena itu aku memilih menjauh
Memutuskan berhenti melangkah
Tanpa berhenti menjaga dalam bayanganmu
Tanpa harus membunuh semua harapan