Sabtu, 26 Maret 2016

Memikirkanmu

Di sudut kamar ini aku memikirkanmu
Berharap suatu hari nanti kamu ada disini
Berdua menemani hari-hariku
Menikmati masa tua kita bersama
Merangkai cerita bersama

Kakiku lemas  terkulai
Membayangkanmu nun jauh disana
Ingin kumemilikimu
Apakah dayaku sanggup tuk meraih
Kekuatanku sanggupkan merengkuhnya

Kusandarkan kepala pada tembok kamar
Melamunkan jika kau bersama yang lain
Sanggupkah diri ini melihatnya
Kuatkah hati ini menahannya
Beranikah diri ini melihatnya

Ku tahu kau pun kan merasakan yang sama
Bila tubuh ini dekatnya
Namun tahukah dirimu sayang
Hati dan pikiranku ada bersamamu
Sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupku

Jalan terjal dan berdaki yang kita lalui
Mungkin membuat kita lelah
Tubuh menjadi lemas lunglai
Ku tahu dirimu menjadi tak berdaya
Begitu pula diriku disini

Sayang .....
Biar dunia seperti apa
Ku kan tetap menyayangimu
Melakukan apa pun tuk menjagamu
Menantimu di belakang
Maka percayalah padaku

Tetaplah berjalan ke depan
Namun tetaplah berjaga didepan
Percayakan di belakangmu padaku
Tetaplah menjadi panduanku
Kekuatanku tuk melangkah jalani hidup
Karena aku tak sanggup tanpamu


Ketika Senyummu Hadir

senyummu selalu menentramkanku
kala hati sedang panas
pikiran kalut se kalut kalutnya
senyummu selalu menjadi aspirin
meredakan semua masalah

keindahan ini selalu kunanti
menunggu menanti senyummu
merubah cemberut menjadi senyum
asalkan senyum tidak menjadi cemberut
keindahan yang selalu aku sedia lakukan

tulisan ini seperti kegilaan
tanpa aturan rima
tanpa kejelasan sajak
biarlah yang penting di mengerti
oleh hatimu sayang
karena aku sayang kamu

ternyata perasaan yang terpendam
bisa memabukkan
melebihi belasan gelas arak
puluhan botol bir
yang memabukkan hati dan pikiran

sayang mungkinkah kata ini
dapat mewakili perasaanku
akankah semua rindu terbayarkan
biarlah kata ini dulu mewakilkan
karena kan kusimpan di hati
hingga kerinduan ini semakin dalam
hingga menggelora ketika saatnya

Sepi di Pagi Hari

Ayam belum berkokok
Mataku tak mampu terpejam lagi
Nyeri di punggung
Menolak tubuhku tuk bersandar
Mendorong langkah pergi dari tidurku

Termangu dalam sepi
Hanya terdengar suara sepi
Terlena dalam kesendirian
Kumpulkan kata tak bernyawa
Gambarkan semua yang tersembunyi
Walau kadang hanya percuma

Menjarit larik puisi
Dalam keagungan diam
Tangis di dalam hati
Memendam rindu kapan terbayar
Damai jiwa kapan kurengkuh

Terduduk diam sendiri
Doa puja terlantun pelan
Nyanyian surga berkumandang
Inginkan dirimu ada bersamaku

Sebuah tekad dalam hati
Terwujud dalam sebuah janji
Gambarkan kepedihan tak terperi
Dalam bait candu sastra
Jika alam mendengar
Sembah sujud pada Hyang Kuasa

Tentang Malam

Kan kuceritakan malam padamu
Kelelahan melanda seluruh tubuh ini
Tertatih kuselesaikan puja
Membuai sang mentari dengan kidung
Hingga terlelap dalam mimpi

Berlari berharap melihat sang rembulan
Menemukan syahdu sinarnya
Menenangkan jiwa dengan pesona geraknya
Kagumi gemulai langkahnya

Rembulan tertutup mega
Tak sedikitpun cahaya menerangi malam
Seberkas sinar tak mampu kucuri
Bersembunyi dalam hangatnya peraduan
Membuai mimpi dalam sepi

Pengelana tertunduk pelan
Kecewa dalam langkahnya
Tapi dia tersenyum
Menikmati suara alam
Yang bernynyi riang meramaikan kegelapan

Bila esok kan tiba
Saat jalan tak terjal
Gunung mudah didaki
Lautan tenang diseberangi
Pengelana kan berlari
Memeluk rembulan pada waktunya
Sebuah harapan tersimpan di hati