Jumat, 19 Agustus 2016

Aishiteru

Bukan aku tidak mengerti kondisi
Bukan aku tidak memahami keadaan
Bukan aku tidak bersyukur pada Tuhan
Bukan aku tidak menyadari perbedaan dunia
Bukan aku tidak sadar pada status

Tapi ini bukan tentang ciuman
Tidak hanya sebatas pelukan
Bukan penghibur hati yang terluka
Bukanlah mencari selingan
Tidaklah sekedar pengihur kesepian

Rasa ini sungguh adanya
Benar-benar terasa dalam hati
Membekas dalam hati
Terukir dalam jiwa
Sungguh ini dari hati terdalam

Aku menciummu
Aku memelukmu
Karena aku mencintaimu
Karena aku sayang padamu
Sungguh ini benar adanya

Percayalah padaku
Walaupun kini kamu tlah pergi jauh dariku
Tapi aku mencintaimu
Tak sanggup melupakanmu
Tak sangup membencimu
Sudahlah...........

Aku hanya bisa mendukung keputusanmu

Tentang sebuah Lagu

Lagu itu terdengar di udara
Persis ketika aku melewati tempatmu di sana
Sejenak aku berfikir
Mungkinkah itu dirimu?
Tapi firasatku mengatakan tidak
Ya... tidak mungkin pasti bukan kamu di udara

Malam berganti waktu berlalu
Pertanyaan itu trus terngiang di kepalaku
Kuberanikan diri mencari
Hanya saja baru pagi ini kudapat jawabannya

Tepat seperti dugaanku
Firasatku tidak salah
Tidak meleset sedikitpun
Itu bukan kamu, bukanlah dirimu
Karena mungkin kamu tidak merindukanku lagi

Kamu tau sayang....
Aku selalu menunggumu disini
Dalam ruang sepi yang tak berpenghuni
Bersama sejuta kenangan dan cintamu
Yang bukan milikku

Curahan hati menjadi teman sejatiku
Hanya disini aku menumpahkan perasaanku
Kerinduan ini yang berbalut keacuhan
Terbakar dalam api cemburu
Tapi aku hanya bisa diam dan diam

Karena aku pantas menerimanya

Perubahan Wujud

Kelahan tlah melemahkanku
Membawaku ke sudut gelap
Menikamku dengan kantuk
Namun bayangmu memelukku erat
Hingga terbungkam semua rasa lelah

Matamu yang selalu kutakutkan
Membungkam bibirku dengan kerinduan
Berharap hujan kan menghujamku dari langit tertinggi
Tenggelamkanku dalam palung kesendirian
Karena resah ini terlalu menggangguku
Bergumul pada kemelut bagai awan gelap disana

Tak ada cara lain selain merelakanmu pergi
Karena rasa yang ada di hatimu tlah memuai
Semakin samar dan menyublim
Terbang bersama hembusan angin

Maafkan aku yang terus bermimpi
Memelukmu hingga damaikan duniaku
Mimpi yang membuaiku dengan beribu senyuman
Namun juga menyiksaku dengan berjuta kerinduan

Kau yang semakin jauh dan jauh
Meninggalkan dan melupakanku
Hingga tak sanggup ku mengejar
Tanganku tak sanggup tuk menggapaimu
Mataku tak sanggup tuk memandangmu

Baiklah.............
Entah apa pun alasannya
Rasa kecewa yang mendalam
Rasa malu yang tak tertahankan
Penyadaran diri yang datang menghantui
Hasutan dari sang bulan dan bintangnya
Memendam perasaan pada teduh bulan yang mendebarkan dada
Aku tak mengapa.............

Kini bayangku pun tak terlihat di matamu

Ahhhh sudahlah ................