Pertama
bertemu denganmu
Saat
rasa itu muncul tiba-tiba
Saat
wajahmu yang masih sederhana
Aku
tak pernah berani menyapa
Bentakan
yang kuterima seakan membunuh keberanianku
Keinginan
mendekatimu pun hilang di telah ketakutan
Hingga
kau pun bersama dengan orang lain
Aku
pun memilih ikatan yang tak terlepaskan
Kedua
saat hanya mencari tau tentangmu
Sekedar
untuk mengobati penasaranku
Tentangmu...
Keadaanmu...
Aktivitasmu...
Kutemukan
hal yang mengejutkan
Yang
membelah dada dan fikiranku
Seakan
terbunuh oleh rasa penyesalan
Saat
menolak berada di dekatmu
Ketiga
ketika mendekatimu
Bahkan
memohon tuk berada di dekatmu
Aku
melakukan kesalahan itu
Namun
aku sungguh tak bermaksud memanfaatkanmu
Memainkan
keadaan yang menguntungkanku
Hanya
berusaha menjauhkan mu dari bulan
Namun
aku terjebak perasaanku sendiri
Seakan
takdir mempermainkanku
Keempat
saat kau berbahagia dengan yang jauh
Saat
aku seharusnya memikirkan masa depan candra dan suryaku
Aku
terjebak pada rasa rinduku
Keinginan
tuk bersamamu
Kerinduan
akan peluk dan candamu
Harapan
yang ada dalam mimpiku
Inikah
takdir yang mempermainkanku?
Inikah
hukuman atas ketakukanku?
Inilah
yang kuterima atas kebodohanku?
Ah
... aku hanya bisa terima

