Minggu, 07 Februari 2016

Aku merindukanmu

sejak sang mentari membangunkanku
sampai sang rembulan membuaiku dalam mimpi
sedetik pun aku tak pernah melupakanmu
aku merindukanmu

saat aku mulai menatap dunia
keluar dari goa kecilku
aku ingin mencarimu
aku merindukanmu

ketika kaki ini beranjak
saat tangan ini mulai mengcengkram
aku ingin memelukmu
aku merindukanmu

ketika mata ini mulai lelah
mencoba menemukan damai dalam gelap
aku ingin tetap menatapmu
aku merindukanmu

ketika tubuh ini mulai melemah
mencoba melepaskan beban
aku ingin tetap merasakan sentuhanmu
aku merindukanmu

ketika jiwa ini mulai rapuh
mencoba menemukan semangat
aku tetap ingin dibelai

aku merindukanmu

Berfikir

hari ini terfikir olehku
mencari makna dari sebuah janji
menemukan arti dari sebuah keinginan
yang selalu terukir di hati

perhatian.....
sentuhan.....
harapan......
sebuah ego......
yang ingin didapatkan

pencarian atas kebenaran
menjadi sebuah dilema
menjadi perdebatan
antara harapan dan realita

demi tujuan yang sama
ketika harus melangkah tertatih
dengan tetap tegak dalam gontai malam
kujalani dengan sepenuh hati

berteman dengan dewa
bersahabat dengan iblis
bercinta dengan bidadari
alasan bagi jiwa untuk tetap bersemangat

jika nanti sebuah janji tak berarti
saat janji hanya menjadi kebanggaan
maka dunia akan menjadi sepi
tanpa sejuknya aroma cinta

lahirnya keinginan
bukanlah sebuah keakuan
tapi realita yang terjadi

demi sebuah harga diri

Aku

selalu terdiam kala berdebat
tanpa pembelaan kala terpojokkan
menikmati cacian dalam kesunyian
begitu indah dalam keterpurukan

bungkam dalam kesedihan
kelu pada tangisan
menguatkan diri pada kepedihan
menikmati lamunan dalam kesendirian

dunia yang berputar
bagai sebuah kotak kaca
yang bergerak, berputar
tanpa mampu kusentuh

dari sudut kesendirian
mencari makna atas sebuah sentuhan
menemukan keindahan dalam perhatian
merayakan sebuah percintaan

dunia yang menyikaa ini
melemahkan jiwaku yang beku
tanpa kata, tanpa makna
memojokkan keberanian

dalam sebuah keterikatan
kutemukan bahagia di hatimu
kurasakan hangat cinta di dirimu
menjadi dilema pada perjalanan

ingin kuhentikan
hingga semua tersenyum
namun tanpa kusangka
tak berdaya pada janji
tak berkutik pada kata

aku bertahan
hingga melemah
berharap terbit kekuatan
dalam kosongnya pengharapan

kamu ya kamu
Bukan dia
bukan juga mereka
aku mau kamu