Sabtu, 20 Februari 2016

Biasanya

Biasanya jika jam seperti ini
Aku setia mendengarkan suaramu
Kubiarkan suara radio meraung
Hingga saat jauh pun suaramu terdengar

Biasanya jika jarum jam seperti ini
Aku selalu menanti gatra yang kau bacakan
Aku yang malas membaca
Tambah pengetahuan oleh mu

Biasanya jam segini
Aku selalu menanti lagu kesukaanku
Mungkin lagu kesukaamu
Terdengar di udara

Biasanya jam segini
Aku melamun ditemani kopi
Membayangkan dirimu berkicau di hadapanku
Karena kencangnya suaramu menghibur jiwaku

biasanya jam segini
cepatnya suaramu di udara
hiasi kosongnya jiwaku yang termaram

memberi semangat untuk mengarungi malam 

Terhubung

ketika usai baca tulisan ini
entah akan percaya atau tidak
termenung, tertawa atau tersenyum
tapi inil nyata terjadi

hati dan pikiran ini seperti tertuju padamu
terkoneksi bagai jaringan 4G
terhubung bagai pipa wavin
sampaikan pesan dari hati

ketika hatimu sedang menangis
entah menyapa ada kegundahan di hati
dalam riuhnya persiapan aku buka surat
dan dirimu bercerita tentang tangis jiwamu

ketika permintaan gambar itu
entah mengapa aku lukiskan diriku
di tengah haturkan sembah dan kelelahan
padahal aku Tidak suka tampilkan wajah

kau tau kaki ini terasa putus
terjalnya jalan dan mendaki bukit
demi sebuah persembahan
permohonan pada hyang kuasa

dalam semilir angin berhembus
kutitipkan kuselipkan doa
bantulah pembaca setiaku

shampoo tersayang

Jika memang Untukku

Sejak pagi pikiranku tak lepas darimu
Ingin rasanya duduk haturkan sembah bersama
Mohon perlindungan bersama
Agar selalu bahagia

Dalam doaku hari ini
Semoga bahagia bersamamu
Rejeki berlimpah untukmu
Yang terbaik mendampingimu

Hari bahagia ini semoga memberkatimu
Selalu memberikan berlimpah kebaikan untukmu
Untukmu semuanya sayang
Terbaiklah untukmu

Doaku hari ini
Harapan ku bersamamu
Rajut asa bersama

Jika memang untukku

Bunga Tidur

hari ini serba kuning ya sayang?
hehehehe sampe sarapan juga kuning ya?
trus baju kuning juga?
hmmmm sampe itu juga kuning?

hahahahaha jangan dimasukkan ke hati
tadi malam bunga tidurku .....
hmmm kata orang mimpi. gitu ya?
tentang kamu, saya dan dia

waktu itu kita sedang jalan berdua
menikmati perjalanan yang indah
ujung perjalanan kamu minta di antar ke sebuah gedung
pulanglah katamu jangan nunggu

terdiam aku dan sedikit berpindah tempat
tak kunjung jua keluar dari gedung itu
hati ini mulai tak tenang
hingga tak sabar menunggu

kutanya pada seseorang
jawabnya sudah keluar dari tadi
iya seperti itu? benarkah?
hati ini bergetar hebat

kucari perlahan di sekitar
dan kutemukan kamu bersama dia
di atas motor hitam
datang dari suatu perjalanan

aku hanya duduk terdiam
melihatmu bersamanya
kamu pura pura tidak melihat
tersenyum pada orang di seberang

kamu duduk di atas motor
di belakang dia penendara
tapi juga duduk jauh dari dia
hehehehe kamu taukan dia?

tersadar dari bunga tidur eh mimpi itu
beranjang ku dari pembaringan
mencoba merangkai ingatan
dan kutulis dalam jalinan kata ini

hanya bunga tidur
tak mengapa benar tak mengapa
sudahlah aku harus kuat untuk mu
selamat rayakan hari ini sayang

terucap doa
layaknya kuning adalah warna kejayaan
warna kebahagiaan dan kebanggaan
maka terwujudlah semua untumu

Bunga jiwa

Terjebak aku dalam kesempatan dan waktu
Berharap semua seperti mauku
Bahagia sesuai harapanku
Teratur dengan indah

Aku yang terjebak pada sebuah janji
Meninggalkan sebuah kesempatan
Menyesal tak berguna
Hanya terus menjaga harapan

Layaknya bunga jiwa telah mekar
Tumbuh subur dalam taman hati
Menyebarkan aroma wangi harapan
Terhalang oleh tajamnya duri kehidupan

Kutiupkan rindu ini pada angin malam
Kusampaikan cinta ini dalam bait doa
Kutitipkan rasa sayang pada hujan
Kusemai harapan dalam tiap kerlip bintang

Waktu tak mungkin kembali
Hanya pengharapan ada di depan
Kubiarkan DIA menentukan
Hanya berusaha dan berharap

Jaga Asa dalam Jiwa

Kutatap langit ke atas
Tetes air hujan mengalir deras
Berharap langit turuti mauku
Redakan hujan sementara

Berharap kau tak kesal
Karena hujan membasahi tubuhmu
Menjaga mu dari kedinginan
Harapanku dalam kesibukan

Tak kusangka suratmu tiba
Setetes kerinduan terbaca
Tak terbaca karena konsentrasi
Dunia terasa berguncang

Semua belum terselesaikan
Ingin ku segera pergi
Temui kekasih hati
Harapan jiwa menanti

Termangu melihat dirimu
Dalam gelapnya malam sendiri
Semangat maju berkobar darimu
Kuganggu dengan nada dering

Tersenyum aku menatap
Bahagia oleh perhatianmu
Kesibukan tak halangi suaramu
Jawab semua pertanyaanku

Aku menunggu mu disana
Bahagia karena lambaian sayangmu
Senyummu sangat berarti

Jaga asa dalam jiwa

Takdir

"mungkin takdir yang mempertemukan kita seperti ini"
katamu tadi siang
terus terngiang di telingaku
menggema di jiwaku

tadi sambil bermain hujan
aku fikirkan katamu
kumohonkan kamu di hadapannya
bahagia selalu

aku yang lemah ini
ingin gantungkan harapan padamu
namun keadaan ini menyiksa
sungguh aku tak berdaya

takdir seperti menghukumku
atas semua kelemahanku
takdir seperti mempermainkanku
atas semua ketidakpedulianku

tapi aku sangat bahagia
mendengar suaramu cukup bagiku bertahan
disentuhmu cukup meredakan amarahku

di sayang kamu cukup buatku merasa hidup