ketika usai baca tulisan ini
entah akan percaya atau tidak
termenung, tertawa atau tersenyum
tapi inil nyata terjadi
hati dan pikiran ini seperti tertuju padamu
terhubung bagai pipa wavin
sampaikan pesan dari hati
ketika hatimu sedang menangis
entah menyapa ada kegundahan di hati
dalam riuhnya persiapan aku buka surat
dan dirimu bercerita tentang tangis jiwamu
ketika permintaan gambar itu
entah mengapa aku lukiskan diriku
di tengah haturkan sembah dan kelelahan
padahal aku Tidak suka tampilkan wajah
kau tau kaki ini terasa putus
terjalnya jalan dan mendaki bukit
demi sebuah persembahan
permohonan pada hyang kuasa
dalam semilir angin berhembus
kutitipkan kuselipkan doa
bantulah pembaca setiaku
shampoo tersayang

Tidak ada komentar:
Posting Komentar