Minggu, 28 Agustus 2016

Menanti Fajar

Meraih angan dalam mimpi
Terpa angin menyapa tubuh
Bermain pada barisan kata buram
Dunia yang tak lagi tampak murni
Bertopeng pada pembelaan diri

Termenung di balik awan
Kabut dingin yang terasa panas
Menahan perih yang tak terucap
Jiwa menangis diam membisu
Tertawa demi pembelaan
Senyum untuk tutupi isi hati

Waktu berlalu dengan kencang
Pengecut terpaku bermain jari
Harapan kembali memutar bumi
Balikkan waktu yang terlewatkan
Bukanlah angan yang bersalah
Tapi ketakutan yang menjerat kaki

Puaskan kerinduan dengan bayang
Tatapan mata yang bukan untukku
Senyum manis untuk siapa
Susunan kata milik dunia
Biarlah terpuaskan dengan mencuri

Bila mimpi tak terwujud
Saat angan tinggal harapan
Tak kan lelah aku disini
Menanti fajar kan kembali
Memeluk raga yang melemah
Menyentuh hati yang letih
Mengecup kening yang berkeringat
Bisikkan sayang aku kembali


Yang Kupendam Untukmu

Bagi sebagian orang
Mungkin saat ini aku hanyalah pendosa
Pengingkar janji suci
Penjahat kelamin sejati
Kampret jalanan yang berbahaya
Pendramatisir yang sangat lebai
Pemain bola yang mengejar kemudian menendang

Tapi salahku aku mencintaimu
Salahkah aku ungkapkan perasaanku padamu
Yang kupendam bertahun-tahun lamanya
Yang aku sembunyikan rapat-rapat
Yang pernah kau sambut dengan hangat
Yang kini kau tinggalkan percuma

Aku tak perduli entah benar entah salah
Ini sungguh perasaanku
Bukan sekedar mencari hiburan
Pelipur lara dalam kesepian
Mencari kehangatan hati yang kesepian

Sungguh aku tidak berbohong
Bertahun lamanya kusimpan di hati
Indahnya warna pink yang ingin kusebut cinta
Yang terlarang kusebut cinta
Mewarnai hari-hariku
Memberi indah pada impianku
Ketika menatap wajahmu
Saat mendengar suaramu
Bila termangu atas pesonamu

Walaupun kini hitamnya cinta itu
Gelapnya hatiku karenanya
Yang kini mendominasi rasa di hati
Merubah indahnya merah muda cinta
Menjadi kelam, pekatnya hitam

Iri hatiku
Cemburu jiwaku
Kadang menimbulkan amarah

Namun tak pernah kusesali
Tanpa ada dendam dan amarah
Karena aku sungguh dengan perasaan ini
Rasa yang begitu manis
Bahkan sangat manis
Walaupun pahit yang kurasakan kini

Biarlah karena aku mencintaimu

andai kau ijinkan
aku ingin tetap mengejarmu
tetap memperhatikanmu
tetap mengharapkanmu
namun tak kan menahanmu
bila kau tak berkenan

Bagiku Teman

Teman bagiku adalah segalanya
Jangankan sebagian hartaku
Tenaga yang bisa kuberikan
Nafas yang bisa terhembus
Akan kuberikan untunya

Teman bagiku adalah tempat berbagi cerita
Akan kuceritakan tentang duniaku
Menjaga dunia miliknya
Berikan sesuatu tentang dunianya
Melindungi dunia miliknya

Teman bagiku adalah pusat informasi
Akan kuberikan semua pengetahuanku
Akan kucari semua informasi
Entah menyakitkan ataupun tidak
Menyenangkan ataupun menyedihkan
Tapi aku kan selalu melindunginya
Mendukungnya sampai langit runtuh

Kini hatiku semakin tegas
Seluruh jiwaku tegas menyatakan
Di dunia ini aku hanya mampu mempercayai satu orang
Teman yang ada di tanah kelahiranmu
Teman dimana aku mendapat keberanian mendekatimu

Mereka yang di sekelilingku
Ternyata berbeda dunia denganku
Memanfaatkan situasi yang aku jalani
Memperdayaku memperolokku
Membicarakanku di belakang

Tersenyulah sayang
Aku hanya bisa bilang mencintaimu

Au sayang kamu