Minggu, 29 Mei 2016

Malam ini

Malam semakin larut
Mata ku tetap tak terpejam
Bayangkan esok kan seperti apa
Haruskah ku terus berlari dari bayangmu
Menjauhi semua hal tentangmu

Kulangkahkan kaki di jalan gelap ini
Kusadar dan terjaga aku sudah berada disini
Diantara deburan ombak dan pantai berpasir
Tempatku selalu berlari dari keramaian

Kupandangi laut lepas nan gelap
Termenung bersama hebusan angin dingin
Terdiam bersama pandan yang bergoyang lepas
Kurebahkan tubuh yang lelah ini diantara karang berbatu
Pandangi bintang bulan yang bercanda riang

Aku kini seperti apa?
Aku harus bagaimana?
Mampukah ku terus melangkah bersama satu kaki?
Mungkinkah aku harus melepas semua?
Akankah aku kah tetap seperti ini?

Seruat wajahmu terukir di sana
Kumainkan jari di atas tombol-tombol ini
Kumainkan kata yang percuma ini
Yang mungkin tak pernah kamu baca lagi



DI Puncak Cemara

Di puncak cemara ini
Kulabuhkan rasa dan perasaanku
Yang terpendam dan terkubur dalam
Kuteriakkan pada gunung dan lembah
“aku mencintaimu”
“aku merindukanmu”

Di puncak cemara ini
Kutitipkan rinduku pada angin
Kusampaikan cintaku pada kabut yang menyelimuti lembah
Kucurahkan rasa terpendam ini pada pegunungan
Aku masih mengharapkanmu

Entah akan seperti apa
Entah akan menjadi seperti apa
Apakah akan terbalas
Atau hanya menjadi kenangan selamanya

Di puncak cemara ini
Kubiarkan alam tau semua
Tentang rahasia yang terpendam ini
Tentang kesepian jiwa ini
Tentang rapuhnya hati ini

Aku masih merindukanmu
Aku masih mengharapkanmu
Aku masih menunggumu

Entah akan jadi seperti apa