Hari ini kuceritakan kembali
tentang mimpiku. Setelah dalam malam-malam ku selalu dihiasi dengan hadirmu,
kali ini kamu tidak hadir dalam mimpiku.
Dalam mimpiku tadi malam
kamu hadir hanya dalam sebuah nama yang disebut, tidak hadir secara langsung,
bahkan “calonmu yang dikatakan mama mu pun disebutkan”.
Jadi begini
ceritanya..........................
Dalam mimpiku aku sedang
berjalan jauh, jauh............... sekali, entah bagaimana dalam perjalanan itu
aku berhenti di sebuah jalan tanah yang di sekitanya ditumbuhi pepohonan yang
sangat lebat.
Tiba-tiba saja, di jalan
tanah itu aku bertemu dengan Bapakmu. Aku dipeluknya, bahkan pipiku diciumnya. “masalah
yang lalu biarlah sudah selesai, jangan dipermasalahkan lagi” kata Bapakmu
dalam mimpiku itu.
Aku hanya tersenyum dan tak
menjawab. Banyak hal yang dikatakan Bapakmu saat itu, tapi aku tak mampu
mengingatnya.
Setelah ngobrol panjang di
jalan tanah itu, entah bagaimana aku diajak bertemu dengan seluruh anggota
keluargamu. Ada banyak orang di sebuah pertigaan itu. Aku berkenalan dengan
mereka semua.
Namun yang paling aku ingat
di mimpiku itu. Kakakmu yang duduk di posisi agak tinggi, melompat ke bawah
kemudian sambil tersenyum menyalamiku. Dia mengatakan “,,,,,,,,,,, (aku tak
sebut namamu) masih dirumah.
Aku pun tak mengerti mengapa
semua anggota keluargamu duduk di pertigaan itu, Cuma Bapakmu akhirnya kembali
bicara “calonnya ............. (namamu) rumahnya darisana (sambil menunjuk arah
atas dari pertigaan itu).
Aku hanya diam, tak
menjawab. Cuma dalam hatiku berfikir “ooooohhhhh jadi dia benar-benar sudah
dijodohkan, berarti akan segera menikah”. Aku Cuma bisa tersenyum dan terus
berfikir entah bagaimana sakit hatiku nanti.
Setelah itu aku tersadar
dari mimpiku.
Aku menceritakan ini, Cuma berharap
kamu mengetahui betapa rinduku padamu, betapa aku kangen padamu.
Apa pun yang terjadi, kamu
jadi milikku ataupun tidak. Kamu adalah impian dan harapan terindahku. Sungguh terindah
yang pernah aku temukan.
Aku sangat berharap, saat
kamu bersama yang lain, kamu nanti hidup berbahagia. Aku merelakanmu bukan
karena aku mau ataupun karena keinginanku, tetapi karena kesempatan yang
mengharuskan aku seperti itu. Dalam hatiku aku masih sangat mengharapkan dan
menginginkamu. Aku cinta padamu sayang.
Sampai jumpa.............
sayang
