Kamis, 22 September 2016

Aku dan Kamu

Menyebut namamu
Selalu anganku lampaui waktu
Bawa sejuta impian disana
Melantunkan melodi kisah penantianku
Menggetarkan seluruh jiwa dan ragaku

Mendengar namamu di telingaku
Membuai mimpiku
Lamunkan diri ini
Dalam darama yang kusebut cinta
Walau terpendam dalam palung hati

Mencuri menatap dirimu
Selalu membahagiakan hatiku
Walau tak sanggup memeluk ragamu
Bayangmu selalu kusimpan diam-diam
Menyejukkan sejenak semua getaran di ragaku

Memperhatikan gerak lakumu
Buatku rasakan hidupku
Dirimu alasanku berdiri disini
Alasanku menatap menatap mentari
Berikanku sedikit semangat lalui hari

Menatap matamu
Melemahkan keberanianku
Membenamkan percaya diriku
Merosotkan jiwa dan batinku
Sungguh menerbangkan anganku

Aku masih mencintaimu
Aku masih mengharapkanmu
Walau ku tahu jarak antara kita
Walau ku tahu batasan antara kita

Hingga kupilih diam dan memendam

Lolongan malam

Gelap kini memenuhi langit
Tak satu pun suara alam terdengar
Semua membisu tak bersuara
Lirih suara pun tak terdengar
Hanya awan berbaris di atas sana
Berlalu bersama angin

Sepi sungguh sepi
Kemana para penghuni dunia
Membiarkanku dalam kesendirian
Terpaku dalam angkuhnya semesta

Alam yang kuagungkan
Kupuja dalam surga nirwana
Diam membisu tak bergerak
Menonton balada hati yang terluka

Salahku melangkah lebih cepat
dari susunan tangga kehidupan
terbang melampaui gunung dan pepohonan
menepikan likunya perjalanan
abaikan tantangan langkah perjuangan

kemana kini kucari damai
mestinya kumenyerah pada aral
takluk  pada takdir yang menyapa
membisu dalam nyanyian semesta
karena jemariku tak bersambut
walau tanganku mencoba meraih

kuasa sang waktu yang perkasa