Selasa, 14 Juni 2016

Aku .................

Aku tak perduli orang katakan
Bahkan aku tak perduli yang mereka fikirkan
Aku hanya tau perasaanku
Sungguh tak berdusta padamu
Aku sangat menyayangimu

Aku tau aku yang tak tau diri
Kusadari aku tak pantas begini
Kupahami posisi dan keberadaanku
Tapi aku tak mampu kendalikan
Aku sangat membutuhkanmu

Entah sebuah skenario
Ataukah sebuah kebetulan semata
Ketika temanmu datang menjemputku
Dendang lagu terdengar keras di telingaku
“Dunia kita berbeda”

Ya..... tentu kupahami itu
Aku pun menyadari itu
Tapi kamu tau sayang
Aku sanggup melangkah jauh bersamamu
Kumampu tuk berlari kencang denganmu

Bukan tidak tau posisi
Bukan karena keinginan semata
Tapi inilah yang ada di hati
Kesungguhan ini tak pernah ada sebelumnya
Aku merindukanmu
Aku menginginkanmu

Aku mau bersamamu

Pesonamu

ketika temanmu menjemputku tadi
saat aku di seberang jalan itu
di sudut lapangan yang gelap
aku mendoakanmu
tetap bahagia
tetap dilimpahi keberuntungan

aku terkenang kala kamu di atas sana
sungguh cantik
sungguh anggun
benar aku terpesona

namun kamu sama sekali tak mau menatapku
menghindari mataku yang mencarimu
bahkan sekilaspun kau tak mau melihatku
selalu menjauhi dan berlari dariku

aku hanya bisa termangu
tak mampu lakukan apa pun
dadaku berdebar hebat
sakit sungguh sakit

pria sombong ini
pria gagah perkasa ini
pria kuat ini
kini menjadi lemah tak berdaya
hanya karena pesonamu

●●● DIANTARA SANG WAKTU.

Tersenyum dan tertawa jika mengingat jalan kehidupan ini, senang susah senyum tangis semua berbaur menjadi satu , saling terikat dan saling  terkait, silih berganti.
Rasanya seperti seorang pemain sepak bola profesional saja. Bagaimana tidak, mereka dengan asyiknya mengejar bola mati - matian,  namun anehnya, begitu bola didapat eh di oper lagi. Sungguh benar kata para filsuf bahwa  "Hidup ini seperti sebuah permainan"

Saat ini menyukai yang dulu sangat dibenci,
membuang apa yang dulu paling  dicari,  meninggalkan apa yang dahulu pernah dikejar.

Waktu berlalu, kesenangan berganti,
Harapan berubah, karma berbuah,
Bila memikirkan saat itu, saat ini baru terasakan bahwa saat itu terlalu  banyak salah arah.
Kini arah telah berubah, pikiran mulai mengingat apa yang dulu terlupakan.
Perasaan mulai merindu, apa yang dulu telah terbuang.


Pagi Tadi

debar dada tak menentu
aliran darah terpompa kencang
hayal terkenang pada suatu masa
gemetar tangan ini tak terkendali
marah jawaban atas air mata yang tertahan

sejenak termangu
kesadaran entah pergi kemana
saat kau ucapkan kalimat itu
ketika kau ingatkan kala hujan
berjalan di taman itu

ketika panik menyerangku
saat kau bersembunyi di tangga gelap itu
saat kumenemukanmu berlinang air mata
ketika ku memelukmu di tengah hujan itu
saat marahmu mereda

berdua menikmati pertunjukan itu
kau duduk disampingku
di tengah gerimis hujan yang basahi tubuh kita
kugenggam erat tanganmu
sungguh aku sangat gembira kala itu

kini kukenang dengan indah
tersimpan rapi dalam ingatanku
inginku mengulang kembali masa itu
masa aku dengan semangat melangkah maju
bersiap hadapi apa pun semua rintangan
namun mungkinkah itu
bersediakah kamu sayang?