Rabu, 31 Agustus 2016

Aku gagal

Poo sayang..........
Mungkin ulahku tadi siang kini jadi bahan pembicaraan teman-teman.
Tapi sungguh aku tak bermaksud seperti itu.

Entah kenapa tiba-tiba saja aku tak mampu mengontrol emosiku.
Meledak begitu saja. Sungguh aku tidak bermaksud mengganggu siapa pun.

Jujur aku naik tadi siang hanya untuk mencuri untuk memandangmu, untuk mencuri senyummu. Aku sangat merindukanmu Poo.....

Tapi entah kenapa sampai di atas sana, aku pun tak mengerti suara dari orang tua itu dan gayamu menerima telpon buat hatiku menjadi panas.
Aku tau itu urusan pekerjaan, dan aku mengerti itu.
Entah bagaimana aku pun tak mengerti, hanya seperti itu saja emosiku tiba-tiba meninggi.

Aku tau kamu pasti makin membenci aku.
Ahhh... sudahlah sudah menjadi seperti ini.
Berharap kamu kembali pun percuma
Merindukanmu pun tak kan bersambut.

Jujur dalam hatiku aku tak pernah mau kehilangan kamu sejak aku nyatakan perasaanku padamu. Aku ingin selalu bersama kamu.
Aku terlalu lama menahan rasa di hati, memendam semua dan ketika itu terungkap semua aku tak mau pergi jauh dari kamu.

Entah pada saat itu kamu menerima aku karena sebagai pelampiasan, atau apa pun sejenisnya, aku Cuma berharap ada sedikit rasa cinta disana.
Tapi sungguh selama itu aku merasa hidup dan sangat bahagia.

Sampai saat ini aku hanya berusaha melepaskanmu tapi saat yang bersamaan aku terus menunggumu. Aku ingin kita bersama, entah seperti apa pun jadinya.

Aku sangat mencintaimu Poo, sungguh mencintaimu.
Kamu boleh menganggapku tidak ada, mengabaikanku. Tapi kamu selalu ada di hatiku.

Ahhh. Seperti apa ini jadinya.............
Rasanya makin hari kamu semakin banyak misteri. Makin banyak tanda tanya dalam hatiku. Entah akan terjawab atau pun tidak.
Aku tidak akan berusaha mencari jawabannya selain jawaban jujur dari mulut kamu. Karena aku sudah berjanji tidak akan mengganggu kamu.

Maafkan aku Poo
Andai saja kamu mau kembali padaku. Mungkin aku tidak akan seperti ini. Tapi aku juga tidak akan mau menjadi beban kamu, karena dengan keadaan dan kondisi aku yang seperti ini aku memang tidak pantas untukmu.

Ahhh sudah dulu ya.... kita liat saja akan jadi seperti apa nantinya.


Hidupku

Hidup kini terasa sangat aneh bagiku
Entah apa yang kurasakan kini
Perasaan ini bercampur aduk
Kadang marah, penyesalan, sedih
Muncul rasa malas, enggan
Berbalut dalam kewajiban dan tugas
Entah apa yang harus kulakukan

Motivasi......
Ya... mungkin itulah yang menghilang
Entah terbang kemana aku pun tak mengerti
Tiba-tiba saja pergi dan tak kembali
Menggapai pun rasanya sangat sulit
Karena tanganku tak bersambut

Sebenarnya aku sudah terbiasa
Dengan dunia yang entah adil atau pun tidak
Karena kurasakan sama saja
Perjalanan yang kulalui sendiri pun bagiku wajar
Karena aku tak pernah mempermasalahkannya
Kepalaku, tubuh ku, tangan dan kakiku selalu kuat sendiri
Jiwaku selalu mampu sembunyikan jati diriku
Walaupun pikiran logisku 100% berbeda dengan kebanyakan orang

Namun kini entah kenapa begitu menyakitkan
Kesendirian ini semakin menakutkan
Menyiksa pikiranku bahkan ke alam bawah sadarku
Aku kehilangan jati diriku
Kepercayaan diriku meredup tertiup angin dingin
Dicampakkan menjadi luka terdalam
Diacuhkan menjadi penderitaan panjang

Aku yang selalu berkaca pada intuisiku
Yang selalu memberikanku petunjuk arah
Kini tak bisa kuandalkan lagi
Responku terhadap lingkungan memudar

Semua seperti kosong
Hampa tanpa harapan
Dingin tak berwujud
Ahh.... aku sungguh tak mengerti

Apa yang kan terjadi nanti?
Kapan semua mimpi ini terwujud
Atau semua akan berakhir menenangkanku
Akan berbentuk seperti apa?
Hanya aliran waktu yang kan menjawabnya

Aku lelah sungguh lelah
Semua ini sangat berat bagiku
Kata-kata bijak tak mampu lagi menyegarkan
Terkadang malah kupertanyakan
Mungkinkah kata bijak hanya bagi para pecundang
Atau para penjilat dan pembohong
Yang berlindung dari kerasnya dunia
Lari dari kenyataan yang ada

Aku yang selalu berjuang sendiri
Mungkinkah kan terus seperti ini?
Ohhh lelahku... kapan kah berakhir?
Kumohon berikan aku jawaban
Ataukah harus kubawa sampai mati

Semua rasa dan sakit ini

Coklat dalam mimpi

Poo sayang.....
Malam tadi aku bermimpi lagi
Malam mempermukan kita lagi dalam alunan lelah yang menepi

Hehehehehe,,,,,,,, mau cerita kok malah diantarkan puisi ya?

Gini ceritanya Poo.......
 
Entah itu dimana, sepertinya di ruangan kita seh.
Di ruangan itu ga ada orang ketika aku masuk kesana, pikiranku kemana ya .... semua orang.

Trus aku masuk eh... ternyata ada kamu disana sedang ngerjakan sesuatu dan masukkan kertas ke dalam tas hitammu.

Sebenarnya aku ragu masuk, tapi kupaksakan untuk menghampirimu, tapi kamu segera meninggalkan ruangan tanpa kata sedikit pun.

Aku pun Cuma bisa diam tanpa bisa mencegahmu. Trus... aku menyepi di ruangan itu.

Entah gimana aku lupa dengan mimpiku sendiri, hehehehehe
Yang jelas beberapa saat kemudia ada laki-laki, sepertinya aku kenal seh, tapi aku lupa siapa orangnya, dia membawakan aku coklat (itu lo... yang biasa aku berikan sama kamu).

Hanya saja coklat itu ga ada bungkusnya (sudah dibuka maksudnya), ada sekitar 3 atau 4 potonggan yang masih jadi satu.

Trus ... dia ngomong kayak gini. “eh.... nih di titip coklat sama dia, “katanya” makan ya”

Aku terima coklat itu, dalam mimpi itu pun aku berfikir, coklat ini kok sepertinya di bagi dua ya? Setengahnya lagi kamu yang bawa atau siapa.

Hehehehe sampai akhirnya aku tersadar sekitar jam 2 atau jam 3 pagi tadi dan ga bisa tidur sampai sekarang.

Gitu aja seh ceritanya mimpi saya tadi malam.

Dan dengan berakhirnya cerita mimpi tersebut, maka berakhir pula cerita pada pagi hari ini, hehehehehehe

Dah dulu ye..... CU....

Hmmm........... boleh bilang kangen ga? Boleh minta peluk ga?


Ahhh udah dulu ya..... bye