Sabtu, 28 Mei 2016

Nelayan dan Kapal

Kapal berlayar membawa sang nelayan
Arungi lautan luas tak bertepi
Gelombang pasang, tenang terlewati
Hari berganti, minggu berlalu, bulan beranjak
Bersama hembusan angin menghempas biduk

Tercebur sang nelayan pada samudra luas
Tenggelam ke dasar samudra biru
Penuh ikan yang buas disekitar
Tak terlihat apa pun kecuali biru

Tanpa kata kapal berlalu
Meninggalkan nelayan ditelan samudra
Nelayan terpana hanya termangu
Melihat bayang kapal meninggalkan
Terdiam dan membisu
Benarkah ini terjadi

Berjuang melawan arus
Kaki dan tangan yang mulai melemah
Berusaha menggapai permukaan
Jauh dan kian menjauh
Nelayan tenggelam ke dasar samudra

Tetes air mata yang tak mengalir
Kesal hati yang tak terungkap
Desahan nafas yang tak keluar
Hanya termangu dan terdiam
Kapan kan kulihat lagi sang kapal
Menghampiri dan lego jangkar
Ataukah kan dapat kugapai permukaan

Yang kini tlah jauh di atas

Aku merindukanmu

Seperti malam sebelumnya
Aku terlalu takut memejamkan mata
Yang akan membawaku ke alam mimpi
Melabuhkan aku pada dermaga kerinduan itu
Bersama buih ombak yang menyapu kenangan

Pagi yang dingin memeluk tubuhku erat
Hayalku pun terbang membumbung tinggi
Melayang jauh ke ujung angkasa
Menggapai bintang kasih sayangmu

Kini sayang dan cintamu yang tlah bersembunyi
Menutup diri pada awan-awan tebal
Harapan dan keinginanku tuk bersamamu
Abadi bersama sampai ujung waktu
Tapi mungkinkah kutemuikan di atas sana
Atau hanya hanyalan pungguk pada sang rembulan

Pernah kuterbang dalam nirwana cintamu
Jauh mengangkasa pada ujung hatimu
Namun disana hanya kutemukan setetes kerinduan
Sedetik penantian
Dan sebatas pengharapan
Aku yang tak ingin jauh darimu
Masih merindukanmu dan ingin bersamamu

Engkau ada sangat dekat
Namun selalu angkuh dan menjauh
Sapaku pun bagai gonggongan anjing liar
Kau datang bila itu inginmu
Aku pun tak bisa kendalikan rasa ini
Bahkan sampai kini tak mengerti mengapa kau datang

Mungkinkah masih ada setetes rindu di hatimu?
Yang masih bisa kupeluk dan kunikmati
Aku membenci kerinduan ini
Aku marah pada hati yang lemah ini

Aku rindu pelukan hangatmu
Aku kangen pada pandangan matamu
Merindukan canda tawa kita
Rindu suara yang selalu merayuku dan meredakan amarahku
Rindu ingin kembali bersama

Mungkin kamu tak kan pernah tau itu
Karena sajak ini tak kan pernah tersampaikan
Mungkin kamu juga tidak akan pernah perduli
Pada kerinduan yang menyiksa ini

Ku tau rasa ini tak pantas
Karena dunia ini yang berbeda
Alam yang berbicara lebih lantang dari harapan
Mungkinkah terjawab dengan indah

Aku merindukanmu
Walau mungkin kamu sudah bersamanya
Aku pun sudah terbelenggu pada tali yang mengikat

Namun aku sungguh merindukanmu