Seperti malam sebelumnya
Aku terlalu takut memejamkan mata
Yang akan membawaku ke alam mimpi
Melabuhkan aku pada dermaga kerinduan itu
Bersama buih ombak yang menyapu kenangan
Pagi yang dingin memeluk tubuhku erat
Hayalku pun terbang membumbung tinggi
Melayang jauh ke ujung angkasa
Menggapai bintang kasih sayangmu
Menutup diri pada awan-awan tebal
Harapan dan keinginanku tuk bersamamu
Abadi bersama sampai ujung waktu
Tapi mungkinkah kutemuikan di atas sana
Atau hanya hanyalan pungguk pada sang rembulan
Pernah kuterbang dalam nirwana cintamu
Jauh mengangkasa pada ujung hatimu
Namun disana hanya kutemukan setetes kerinduan
Sedetik penantian
Dan sebatas pengharapan
Aku yang tak ingin jauh darimu
Masih merindukanmu dan ingin bersamamu
Engkau ada sangat dekat
Namun selalu angkuh dan menjauh
Sapaku pun bagai gonggongan anjing liar
Kau datang bila itu inginmu
Aku pun tak bisa kendalikan rasa ini
Bahkan sampai kini tak mengerti mengapa kau datang
Mungkinkah masih ada setetes rindu di hatimu?
Yang masih bisa kupeluk dan kunikmati
Aku membenci kerinduan ini
Aku marah pada hati yang lemah ini
Aku rindu pelukan hangatmu
Aku kangen pada pandangan matamu
Merindukan canda tawa kita
Rindu suara yang selalu merayuku dan meredakan amarahku
Rindu ingin kembali bersama
Mungkin kamu tak kan pernah tau itu
Karena sajak ini tak kan pernah tersampaikan
Mungkin kamu juga tidak akan pernah perduli
Pada kerinduan yang menyiksa ini
Ku tau rasa ini tak pantas
Karena dunia ini yang berbeda
Alam yang berbicara lebih lantang dari harapan
Mungkinkah terjawab dengan indah
Aku merindukanmu
Walau mungkin kamu sudah bersamanya
Aku pun sudah terbelenggu pada tali yang mengikat
Namun aku sungguh merindukanmu

Tidak ada komentar:
Posting Komentar