Jumat, 05 Februari 2016

Bakso

disampingmu menikmati bakso
aku benar-benar menikmatinya
menikmati memandang dan mencuri sentuhanmu

ditemani canda tawa sekitar
aku terbuai dalam nirwana
meski singkat tapi kunikmati

kunikmati kebersamaan ini
sampai kubisa menatapmu lagi
kubahagia sungguh menyenangkan

dalam tiap sendok bakso ini
kunikmati kebahagiaan
kurasakan surga terindah

sekarang ya sekarang
esok biarlah esok
kunikmati tiap suap 
yang mengurangi kerinduan

apa pun nanti
aku akan tetap tersenyum
akan tetap menggoreskan tinta kerinduan
selalu akan mencipta 
kerinduan bersamamu


apa pun nanti
tak perlu kau merasa bersalah
karena aku benar cinta
sungguh sayang padamu

biarlah bakso ini kunikmati
bersama perhatianmu
yang kuartikan sayang dan cinta

aku tak pernah ragu
akan rasa perasaan ini
tak pernah sangsi akan semua kerinduan ini

nanti ya nanti
bakso ini nikmat sekali bersamamu
bersama ya itu mimpiku
sekarang kita kenyangkan kerinduan ini bersama bakso ini

Pecundang

dalam suratmu yang kubaca
kucermati dengan perlahan
kuartikan dengan sepenuh hati
kunikmati tiap maksudmu

Pecundang...........
aku berkata aku hanya pecundang
hanya itu dipiranku ketika harus memutar
mengulang roda ingatan selama 33 tahun

kuputar dengan perlahan
kucermati tiap aliran waktu yang dibelakangku
walau kusadar tak mampu memutarnya
tak mampu mengulangnya
tapi aku benar-benar merasa terasing

aku terlalu larut pada keegoan
terlena pada keagungan
terbuai pada sanjungan
terpesona pada nafsu

tanpa kusadari aku jauh melangkah
hingga aku tak mampu mengendalikan langkahku
hingga aku melupakan pada diriku sendiri
berkorban, mengalah, hanya itu yang kulakukan
tanpa jati diri

benar setiap manusia punya kelemahan
tapi manusia saling dipasangkan untuk menutupinya
benar dulu mungkin aku bahagia dengan keluarga
tapi sebelum aku menyadari terlalu banyak mengalah

sudahlah...........
semua kuterima, kujalani, kutapaki
sampai diri yang rapuh ini berkeping

biarlah........
kunikmati sayang dan cintamu hari ini
setidaknya jika nanti kau bersamanya
aku pernah merasa bahagia
aku pernah mampu menerima sayangmu
menjadi kenangan terindah

Tulisan ini

dalam fikirku hari ini
tulisan yang kubuat menggebu ini
karya yang kutulis bergelora ini
entah akan menjadi apa

dalam fikirku saat ini
sampai kapan aku akan menulis ini
sampai kapan kau akan membaca tulisan ini
entah akan jadi bagaimana

tapi selama itu
aku akan terus menulis
akan selalu berkarya
untuk menggambarkan hatiku

tulisan ini, karya ini, puisi ini
atau entah hanya curahan hati yang kebingungan
mungkin juga hanya sebuah tulisan tak bermakna
aku buat dengan sangat tulus

aku benar-benar tulus
sungguh-sungguh jujur dengan perasaan ini
tak benar jika aku hanya menggombalimu
salah jika aku berniat menipumu

tulisan ini sampaikan dari relung hati terdalam
karya ini aku buat dengan kesungguhan hati
benar-benar tidak ada keraguan dalam tiap katanya
benar-benar bercerita tentang aku, dan kita

entah nanti seperti apa
kau akan bersamanya
atau cinta ini akan menjadi milik kita
yang pasti tulisan ini akan menjadi kenangan

manis, pahit, sedih
dia akan bercerita nanti
dia akan berbicara pada saatnya

Bengong

tak kusangka menemukan cinta
tak kusangka menemukan kasih sayang
tak kusangka menemukan harapan

yang dulu aku impikan
yang dulu aku dambakan
yang dulu aku harapkan

semuanya ada pada perhatianmu
semuanya ada pada sentuhanmu
semuanya pada bujuk rayumu

mungkin aku menyesal melewatkanmu
mungkin aku menyesal mengabaikan petujuk Nya
mungkin aku menyesal menafikkan jalan menujumu


tak sanggup aku menyatakan seandainya
tak mampu aku berfikir mungkinkah
tak ingin aku mengandaikan

hanya mungkin aku berharap menjadi cintamu
hanya mungkin aku berharap menjadi sayangmu
hanya mungkin aku berharap menjadi milikmu

biarlah kusimpan cinta ini
biarlah kusimpan sayang ini
biarlah kusimpan kerinduan ini

sampai nanti aku milikumu
sampai nanti aku memonopolimu
sampai nanti aku ya kamu

aku menunggumu
aku menantikanmu
aku mengharapkanmu

Aku mau kamu

berulang kali kupikir
berulang kali kurenungkan
semakin sakit terasa
semakin mata ini hasilkan air mata yang tak terbendung

cengeng......ya aku sangat cengeng
aku jadi benci pada diri sendiri
tak mampu mengendalikan rasa ini
dan membuat diri ini semakin melemah

aku sayang kamu
aku cinta kamu
aku merindukan kamu
aku mengharapkan kamu

namun melihatmu......
mendengarmu ceritamu bersamanya
diri ini menjadi lemah
menjadi pengecut bahkan pecundang

aku bukan laki-laki yang sempurna
hanya mampu berlindung pada ketakutan
berlindung pada keangkuhan
dan menyembunyikan rasa terdalam

hanya katamu yang selalu kurenungkan
cukup bahagia seperti ini
dan esok adalah urusan esok
nanti ya nanti

biarlah kusimpan rasa ini
kupendam keinginan ini
kutahan harapan ini tuk memilikimu
sampai nanti

Pantaskah

tahukah kamu kemarin dunia terasa kosong
terasa benar-benar sepi
ditengah hujan aku pun terasa di tengah gurun
panas, kosong, sunyi terasa

kunikmati tiap tetes hujan
yang membasahi tubuh ini
kuingin mereka membasuh luka di hati
kumau hujan itu menyadarkan ku dari mimpi

cemburu??? pantaskah atau bolehkah aku?
marah??? bolehkah???
sedih??? pantaskah???
ataukah mungkin segala rasa ini tak pantas

kusadar aku terikat pada janji
kusadar kau pun harus hidup pada duniamu
kusadar akan posisi ini
kusadar pada status ini
namun haruskah kusembunyikan semua ini

tahukah kamu aku ingin menyampaikan itu kemarin
taukah kamu aku ingin berteriak padamu
Aku Cemburu................................
Aku Marah karena kau bukan milikku..........................
Aku benci kenapa kamu hadir saat diriku sudah rapuh.............................

tapi bibir ini kelu
mulut ini terkunci
dada ini terasa sangat sakit
bahkan kaki dan tangan ini tak mau menurut

maafkan sayang
maaf bila aku menyayangimu
maaf bila mencintaimu
maaf bila mengharapkanmu
maaf aku tak mampu sembunyikan rasa ini