Jumat, 05 Februari 2016

Pecundang

dalam suratmu yang kubaca
kucermati dengan perlahan
kuartikan dengan sepenuh hati
kunikmati tiap maksudmu

Pecundang...........
aku berkata aku hanya pecundang
hanya itu dipiranku ketika harus memutar
mengulang roda ingatan selama 33 tahun

kuputar dengan perlahan
kucermati tiap aliran waktu yang dibelakangku
walau kusadar tak mampu memutarnya
tak mampu mengulangnya
tapi aku benar-benar merasa terasing

aku terlalu larut pada keegoan
terlena pada keagungan
terbuai pada sanjungan
terpesona pada nafsu

tanpa kusadari aku jauh melangkah
hingga aku tak mampu mengendalikan langkahku
hingga aku melupakan pada diriku sendiri
berkorban, mengalah, hanya itu yang kulakukan
tanpa jati diri

benar setiap manusia punya kelemahan
tapi manusia saling dipasangkan untuk menutupinya
benar dulu mungkin aku bahagia dengan keluarga
tapi sebelum aku menyadari terlalu banyak mengalah

sudahlah...........
semua kuterima, kujalani, kutapaki
sampai diri yang rapuh ini berkeping

biarlah........
kunikmati sayang dan cintamu hari ini
setidaknya jika nanti kau bersamanya
aku pernah merasa bahagia
aku pernah mampu menerima sayangmu
menjadi kenangan terindah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar