Selasa, 30 Agustus 2016

Aku ingin kamu

Kuakui aku tak sendiri lagi
Bahkan aku pun berekor dua
Sungguh tak layak untukmu
Yang begitu istimewa bagi banyak orang
Banyak orang tua mengharapkanmu
Bersanding dengan putra mereka
Memilikimu sebagai putrinya
Menghiasi rumah mereka dengan hadirmu

Kusadari semuanya dengan jernih
Sejernih embun dingin di pagi hari
Logika-logikaku pun dapat menerimanya
Pemahamanku ku sangat menyadarinya
Namun perasaanku
Tetapi getaran dalam hatiku
Tak mau mengerti tak sanggup menerima
Bahwa hatiku kehilangan jiwanya
Menyepi menyendiri
Sangat mengharapkanmu

Namun sungguh aku tak kan berani
Memaksa, mengambil jalanmu
Aku tak kan melakukannya
Karena aku mencintaimu
Sungguh sangat mengharapkanmu
Ingin memilikimu
Dengan seluruh kesadaranmu

Ingin kusampaikan kerinduan ini
Tetapi berhak kah diri ini menyampaikannya
Akankah kau sambut lagi
Mungkinkah akan bisa memeluk gunung
Dengan tangan yang terikat ini

Ingin kuceritakan cinta ini
Pada dunia yang berkedok kemunafikan
Namun akankah semua kan berarti
Bila hanya menjadi beban untukmu
Kalau hanya menakutimu

Sudahlah mungkin sudah jalannya
Mungkinkah kita bisa bersama lagi
Merangkai indahnya hari
Memberi semangat pada damaiku

Bersamamu lalui semua waktu
Cuma mau bilang
KANGEN,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
BISA SAMA-SAMA LAGI GA?

SAYANG?

Tentang Kemarin

Poo sayang.......
Selamat pagi, apa kabar?

Di pagi ini Cuma mau cerita aja seh, mungkin ga penting bagi kamu, tapi bagiku sangat penting untuk menceritakan tentang hari kemarin, yahhh...... paling tidak bisa mengeluarkan unek-unek ku. Karena cerita sama kamu, entah gimana caranya.

Jujur kemarin aku sebenarnya ga ingin datang ke acara yang mewajibkan ga boleh pakai baju itu. Entahlah....... terasa sangat melelahkan hari kemarin. Bahkan aku ingin pakai baju nasional aja maunya, trus tugasnya sampai di sekolahan itu aja.

Tapi begitu nerima sms kamu, aku jadi bersemangat jadi akhirnya mengikuti prosesi itu, hanya ingin melihat kamu disana.

Selama perjalanan bertugas, aku selalu mencari-cari kamu, tapi di tengah keramaian rasanya mata ini sulit mencari, hanya saja di utara kantor desa itu, hatiku terus berdebar debar, sehingga sampai di tanah meninggi itu aku sempat ambil tanah untuk mohon petunjuk, kenapa sampai dadaku seperti ini, dan mohon ijin agar aku bisa melihat kamu, sebentar saja. Oh ya... maaf bahkan saat sembahyang disana aku sempat memohon agar aku dan kamu diijinkan bersama. Ahhh sudahlah sekedar permohonan saja, dengan keadaan aku yang seperti ini sepertinya hanya mimpi.

Bahkan aku sempat kecewa, karena selesai sembahyang aku ga sempat liat kamu juga. Makanya aku terus jalannya nunduk dan ga fokus tugas kerjanya.

Sampai akhirnya aku mendengar suaramu, walaupun bukan memanggil namaku, tapi terasa panggilan itu seperti untukku. Yahhh.... setidaknya itulah yang kurasakan.

Jujur.... terasa bersemangat rasanya mendengar suaramu. Walaupun di tengah panas menyengat dan debu yang berterbangan seperti itu. Aku mencari-cari arah suara itu. Sampai akhirnya aku melihat kamu.

Yah.... walaupun ketika aku memandang, kamu segera memalingkan muka, tapi sungguh aku merasa sangat bahagia yang tidak mampu kuekspresikan. Andai saja masa indah itu masih ada, aku ingin menghampirimu dan membuat foto bersama dengamu disana. Sungguh aku sangat menginginkannya.

Sampai di tempat yang ditentukan untuk penguasa melihat jalannya acara, entah kenapa muncul keberanianku untuk mengirimkan sms untukmu. Gila rasanya.... sungguh terasa sangat gila dengan kondisi seperti itu. Walaupun sebenarnya aku tau mungkin sms itu hanya akan sampai padamu tanpa akan pernah mendapat jawaban.

Sebenarnya aku berniat mencarimu dan membuat foto berdua dengan berpakaian seperti itu dengan latar bangunan tinggi yang diangkat itu. Lama aku menunggu jawaban darimu, dan tak kunjung datang, walaupun sudah aku duga sebelumnya.

Ahhh seperti itu saja. Aku Cuma bisa memandang tempatmu berdiri dari kejauhan.

Mungkin saat ini jika buka untuk urusan kerja, kamu ga akan menganggap aku lagi. Yahhh mungkin ini yang terbaik. Biarlah... semoga kamu bahagia Poo.

Hatiku tidak akan pernah berubah, aku sayang kamu Poo.


Kerja kan hari ini. Ya ... sukses ya. Semoga impianmu segera terwujud. Doaku selalu kuselipkan untukmu. Bye Poo..... love u