Selasa, 30 Agustus 2016

Tentang Kemarin

Poo sayang.......
Selamat pagi, apa kabar?

Di pagi ini Cuma mau cerita aja seh, mungkin ga penting bagi kamu, tapi bagiku sangat penting untuk menceritakan tentang hari kemarin, yahhh...... paling tidak bisa mengeluarkan unek-unek ku. Karena cerita sama kamu, entah gimana caranya.

Jujur kemarin aku sebenarnya ga ingin datang ke acara yang mewajibkan ga boleh pakai baju itu. Entahlah....... terasa sangat melelahkan hari kemarin. Bahkan aku ingin pakai baju nasional aja maunya, trus tugasnya sampai di sekolahan itu aja.

Tapi begitu nerima sms kamu, aku jadi bersemangat jadi akhirnya mengikuti prosesi itu, hanya ingin melihat kamu disana.

Selama perjalanan bertugas, aku selalu mencari-cari kamu, tapi di tengah keramaian rasanya mata ini sulit mencari, hanya saja di utara kantor desa itu, hatiku terus berdebar debar, sehingga sampai di tanah meninggi itu aku sempat ambil tanah untuk mohon petunjuk, kenapa sampai dadaku seperti ini, dan mohon ijin agar aku bisa melihat kamu, sebentar saja. Oh ya... maaf bahkan saat sembahyang disana aku sempat memohon agar aku dan kamu diijinkan bersama. Ahhh sudahlah sekedar permohonan saja, dengan keadaan aku yang seperti ini sepertinya hanya mimpi.

Bahkan aku sempat kecewa, karena selesai sembahyang aku ga sempat liat kamu juga. Makanya aku terus jalannya nunduk dan ga fokus tugas kerjanya.

Sampai akhirnya aku mendengar suaramu, walaupun bukan memanggil namaku, tapi terasa panggilan itu seperti untukku. Yahhh.... setidaknya itulah yang kurasakan.

Jujur.... terasa bersemangat rasanya mendengar suaramu. Walaupun di tengah panas menyengat dan debu yang berterbangan seperti itu. Aku mencari-cari arah suara itu. Sampai akhirnya aku melihat kamu.

Yah.... walaupun ketika aku memandang, kamu segera memalingkan muka, tapi sungguh aku merasa sangat bahagia yang tidak mampu kuekspresikan. Andai saja masa indah itu masih ada, aku ingin menghampirimu dan membuat foto bersama dengamu disana. Sungguh aku sangat menginginkannya.

Sampai di tempat yang ditentukan untuk penguasa melihat jalannya acara, entah kenapa muncul keberanianku untuk mengirimkan sms untukmu. Gila rasanya.... sungguh terasa sangat gila dengan kondisi seperti itu. Walaupun sebenarnya aku tau mungkin sms itu hanya akan sampai padamu tanpa akan pernah mendapat jawaban.

Sebenarnya aku berniat mencarimu dan membuat foto berdua dengan berpakaian seperti itu dengan latar bangunan tinggi yang diangkat itu. Lama aku menunggu jawaban darimu, dan tak kunjung datang, walaupun sudah aku duga sebelumnya.

Ahhh seperti itu saja. Aku Cuma bisa memandang tempatmu berdiri dari kejauhan.

Mungkin saat ini jika buka untuk urusan kerja, kamu ga akan menganggap aku lagi. Yahhh mungkin ini yang terbaik. Biarlah... semoga kamu bahagia Poo.

Hatiku tidak akan pernah berubah, aku sayang kamu Poo.


Kerja kan hari ini. Ya ... sukses ya. Semoga impianmu segera terwujud. Doaku selalu kuselipkan untukmu. Bye Poo..... love u

Tidak ada komentar:

Posting Komentar